Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai melalui
berbagai cara antara lain: melalui peningkatan kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan, atau dengan memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran dan non pembelajaran secara
profesional lewat penelitian tindakan secara terkendali. Upaya peningkatan
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainnya untuk menyelesaikan masalah
yang dihadapi saat menjalankan tugasnya akan memberi dampak positif:
1. kemampuan dalam menyelesaikan
masalah pendidikan yang nyata akan semakin meningkat.
2. penyelesaian masalah pendidikan dan
pembelajaran melalui sebuah investigasi terkendali akan dapat meningkatkan
kualitas isi, masukan, proses, dan hasil belajar.
3. peningkatan profesionalisme pendidik
dan tenaga kependidikan lainnya.
Menurut Aqib (2007:13), ada beberapa alasan mengapa PTK
merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme guru
antara lain:
a. PTK sangat kondusif untuk membuat
guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya. Para guru menjadi reflektif dan kritis terhadap apa yang
ia dan muridnya lakukan.
b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru
sehingga menjadi profesional. Guru tidak lagi sebagai seorang praktisi, yang
sudah merasa puas terhadap apa yang dikerjakan selama bertahun-tahun tanpa ada
upaya perbaikan dan inovasi, namun juga sebagai peneliti di bidangnya.
c. Dengan melaksanakan tahapan dalam
PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam
terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Tindakan yang dilakukan guru semata-mata
didasarkan pada masalah aktual dan faktual yang berkembang di kelasnya.
d. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu
tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK
merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses
pembelajaran.
e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi
kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya inovasi sebagai
implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan
ajar yang dipakainya. Dalam setiap kegiatan, guru diharapkan dapat mencermati
kekurangan dan mencari berbagai upaya sebagai pemecahan. Guru diharapkan dapat
menjiwai dan selalu ’’ber PTK’’.
v DAMPAK PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
Penelitian tindakan kelas tidak bisa dipisahkan yaitu;
kelas/siswa, kinerja guru, sekolah dan dunia pendidikan (pemerintah), sehingga
untuk memecahkan masalah pendidikan harus ada keterkaitan diantara bagian
tersebut.
Sehingga PTK merupakan salah satu cara yang strategis
bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan
dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah
secara keseluruhan.
Ø
Dampak
PTK terhadap kelas/siswa
PTK
berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran
kelas. Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi sebagai (Cohen & Manion, 1980:
211):
a.
alat untuk mengatasi
masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas;
b.
alat pelatihan dalam-jabatan,
membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya
kesadaran-diri, khususnya melalui pengajaran sejawat;
c.
alat untuk memasukkan ke dalam
sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau inovatif;
d.
alat untuk meningkatkan
komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti;
e.
alat untuk menyediakan
alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan
masalah kelas.
Ø Dampak PTK terhadap
guru
Penelitian
guru yang dimaknai sebagai inkuiri yang dilakukan dengan sadar dan sistematis
yang dilakukan di kelas atau di sekolahnya sendiri, mempunyai potensi untuk
meningkatkan ekspertisnya yang dapat disumbangkan kepada masyarakat sekolah
dengan berbagai perspektif unik dalam belajar mengajar. Hasil-hasil penemuan
penelitian guru terutama ditunjukan untuk digunakan dan diaplikasikan di dalam
konteks di mana kajian itu dilakukan;
1.
Dapat berbentuk
peningkatan kerangka kerja secara konseptual
2.
Pratik mengajar yang
dirubah
3.
Dan bahkan bisa bisa
berbentuk rekonstruksi kurikulum.
Guru
berada pada situasi unik, yakni pada posisi untuk mengobservasi peserta didik
dalam jangka waktu yang panjang dan di berbagi situasi, serta karenanya memiliki
pengetahuan dari dalam mengenai fikiran dan tindakan peserta didik.
Dari pengalaman melakukan penelitian,
guru menyadari kekurangannya dan berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilannya. Guru sadar akn perlunya upaya-upaya pembahruan atau inovasi,
untuk mendukung kegiatan-kegiatan perbaikan.
Ø Dampak PTK Terhadap
Sekolah
Kegiatan
pendidikan tindakan kelas yang dilakukan para guru di sekolah, tidak hanya
meningkatkan kualitas profesional pendidik secara individual, akan tetapi akan
berdampak juga terhadap sejawat di sekolah tersebut, karena penelitian tindakan
kelas dilakukan tidak hanya oleh seorang guru melainkan secara partisipatorik
membawa sejawat atau yang lainnya dalam peran sebagai mitra peneliti.
Penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh guru, dengan demikian memberikan sumbangan
dalam menjembatani kesenjangan antara apa yang diajarkan di kelas/sekolah,
antara penelitian yang dilakukan para peneliti tradisional dari uneversitas
dengan yang dilakukan guru di kelasnya sendiri, dan kekurangan informasi secara
umum mengenai kehidupan di dalam kelas. Karena peran penelitian guru dapat
mengisi kesenjangan komunikasi antar universitas-sekolah, maka relasi inter
lembaga yang lebih baik akan mendukung upaya-upaya perbaikan sekolah atau school imporovement.
Dengan
penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru bersama-sama dengan sejawat
secara kolaboratif dan partisipatif, para guru di sekolah berbicara satu sama
lain,berdiskusi mengenai apa yang mereka alami dalam pratik pembelajaran dan
penelitian, serta dalam inkuiri reflektif mereka, dan dengan cara demikian
dalam konteks sekolah secara keseluruhan menciptakan focus yang koheren yang
diperlukan bagi perkembangan dan perbaikan sekolah (Hopkins, 1993:213).
v KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN PTK
PTK memiliki kelebihan
berikut (Shumsky, 1982):
a.
Tumbuhnya rasa memiliki melalui
kerja sama dalam PTK;
b.
Tumbuhnya kreativitias dan
pemikiran kritis lewat interaksi terbuka yang bersifat reflektif/evaluatif
dalam PTK;
c.
Dalam kerja sama ada saling
merangsang untuk berubah; dan
d.
Meningkatnya kesepakatan lewat
kerja sama demokratis dan dialogis dalam PTK (silakan lihat Passow, Miles, dan
Draper, 1985).
PTK juga memiliki
kelemahan:
a.
Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan dalam teknik dasar penelitian pada Anda sendiri karena terlalu
banyak berurusan dengan hal-hal praktis,
b.
Rendahnya efisiensi waktu
karena Anda harus punya komitmen peneliti untuk terlibat dalam prosesnya
sementara Anda masih harus melakukan tugas rutin ;
c.
Konsepsi proses kelompok yang
menuntut pemimpin kelompok yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap
kebutuhan dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi tertentu,
padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin demikian.
makasih . . .
BalasHapusterima kasih pak..
BalasHapusbila longgar mohon mampir ke BLOG KAMI JASAPTK.COM dan jika ada teman-teman yang kesulitan dalam penyusunan laporan PTK, dipersilakan untuk melakukan KONSULTASI GRATIS melalui WhatsApp