Sabtu, 12 Januari 2013
Kreadibilitas Data dan Validasi Data dalam PTK, Langkah-Langkah Validasinya dan Dampak PTK terhadap Kelangsungan Kinerja Guru, Sekolah dan Di Dunia
Dalam memaham
Kredibilitas dan derajat keterpercayaan penelitian, maka tahap yang dilakukan
adalah mengkaji dan mengimplementasikan berbagai langkah validasi. Standar
kualitas penelitian kualitatif sangat ditentukan oleh kategori untuk menguji
definisi, interprestasi dan evaluasi, yang berlangsung secara terus menerus dan
berkelanjutan selama pengumpulan data, analisis, dan penulisan laporan
dilakukan, demikian pendapat Peshkin dalam Creswell.
Sedangkan liconn dan Guba
(1985) menyatakan bahwa standar yang harus dipegang dalam penelitian kualitati
adalah pentingnya memiliki tradisi sendiri yang tegar dan komunikatif melalui
konsensus, di samping pengakuandan penghormatan terhadap suara dan pandangan
para mitra atau partisipan penelitian yang harus didengar dan tidak boleh di
diamkanatau disingkirkan, kecuali itu perlunya kesadaran akan kondisi
subjektif-kritis dari peneliti secara psikologis sebelum, selama, dan sesudah
penelitian berlangsung, serta pengakuan terhadap karakter kolaboratif dan
egalitarian diantara sesame mitra peneliti mengenai bentuk-bentuk validasi
dalam penelitian kuantitatif seperti validitas dan reliabilitas yang baku, akan
tetapi ada juga pendapat yang tidak setuju, karena akan mengaburkan
konsep-konsep prinsipil dalam penelitian kualitatif. Pendapat liconn dan Guba
lebih cenderung untuk memakai alternative lain dalam validasi, seperti memakai
perpanjangan waktu di lapangan, triangulasi data, metode, ddan investor, serta
menggunakan dependabilitas dan konfirmabilitas sebagai pengganti reliabilitas.
Borg dan Gall (2003) menganjurkan dipakainya validasi proses, validasi
demokratik, validasi katalitik, dan validasi dialog. Mereka juga mengakui
kemungkinan bentuk validasi lain yang ditetapkan oleh para peneliti sendiri.
Sedangkan Hopkins (1993) mengajukan bentuk-bentuk validasi member check,
triangulasi, saturasi, eksplanasi saingan atau kasus negative, audit trail,
expert opinion, dan key respondents review.
Dengan semakin
meningkatnya laporan penelitian tindakan, yang dalam kajian kita adalah
penelitian tindakan kelas, dalam literature kajian penelitian semakin meningkat
juga kepedulian mengenai validitasnya. Konsep validitas dalam aplikasinya untuk
penelitian tindakan mengacu kepada kredibilitas dan derajat keterpercayaan dari
hasil penelitian. Borg dan Gall (2003) merujuk kepada Anderson dan Herr untuk
lima tahap kriteria validitas, sebagai berikut:
a)
Validitas
hasil, yang peduli dengan sejauh man tindakan dilakukan untuk memecahkan
masalah dam mendorong dilakukannya penelitian tindakan atau dengan kata lain,
seberapa jauh keberhasilan dapat dicapai.
b)
Validitas
proses, yaitu memeriksa kelaikan proses yang dikembangkan dalam berbagai fase
penelitian tindakan. Misalnya, bagaimana permasalahan disusun kerangka
pemikirannya dan bagiman menyelesaikannya, sedemikian rupa sehingga peneliti
didalam menghadapinya mendapat kesempatan belajar sesuatu yang baru
c)
Validitas
demokratis, yaitu merujuk kepada sejauhmana penelitian tindakan secara
kolaboratif dengan para mitra peneliti.
d)
Validitas
katalitik, yakni sejauhman peneliti berupaya mendorong partisipasipan
mereorientasikan,memfokuskan dan member semangat untuk membuka diri terhadap
transpormasi visi merwka dalam menghadapi kenyataan kondisi praktek mengajar mereka sehari-hari.
e)
Validitas
dialog,yakni merujuk kepada dialog yang dilakukan dengan sebaya mitra peneliti dalam menyusun dan mereview hasil
penelitian beserta penafsirannya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
artikkelnya menarik dan semoga bermanfaat.
BalasHapusKunjungi juga blog kami di Jasa Pembuatan PTK atau bisa langsung Konsultasi Langsung By WhatsApp