Bismillah Walhamdulillah
Was Salaatu Was Salaam 'ala Rasulillah
Stress adalah persoalan yang paling sering menimpa manusia. Entah
itu karena pekerjaan, masalah pribadi dan seribu satu persoalan yang lain. Bagi
kita yang hidup di negeri orang, yang jauh dari keluarga, yang tidak ada teman
bercanda, maka kemungkinan terserang stress jauh lebih besar dari pada yang
tinggal di negeri sendiri. Sering untuk mengurangi stress, orang lantas
mengambil jalan pintas, minum obat-obat penenang, dilarikan pada alkhohol,
ganja dan lain-lainnya. Bahkan, yang konyol, ada yang berpendapat, bahwa stress
adalah persoalan hidup yang nggak pernah selesai selama manusia hidup, sehingga
akhirnya ditempuh jalan pintas yang lain, bunuh diri ..
Islam sebagai agama, sebagai Ad Deen, tidaklah melulu hanya
mengatur bagaimana cara seorang hamba mengabdikan diri kepada Khaliknya saja.
Islam sebagai cara hidup, juga memberikan pedoman, bagaimana seharusnya seorang
Muslim berperilaku terhadap sesamanya, bagaimana bila seorang muslim menghadapi
persoalan yang rumit, yang tak terselesaikan, yang menimbulkan stress. Tulisan
kami kali ini, adalah ingin memberikan solusi bagaimana seharusnya jalan yang
kita tempuh, pada saat-saat kita dihadapkan pada persoalan yang membelit
pikiran, berdasarkan cara-cara yang Islami, yang dikembangkan menjadi tradisi
bagi kebanyakan orang yang hidup dalam linkungan pesantren.
Kalau kita ada kesempatan untuk berjalan-jalan dipelosok desa di
Jawa Timur, kemudian menyempatkan diri untuk ikut sholat magrib berjamaah, maka
sebelum sholat dimulai, biasanya dialunkan puji-pujian, entah itu berupa
sholawat, doa, dalam bahasa Arab ataupun dalam bahasa Jawa. Salah satu
puji-pujian yang terkenal, adalah yang bejudul " Tombo Ati" Yang
artinya kurang lebih " Obat hati". Syair tersebut kurang lebih
demikian bunyinya.
" Tombo ati iku limo wernane,
ingkang dihin moco Al Qur'an sak maknane'
kaping pindo dzikir ingkang suwe,
kaping telu ngempet weteng kroso luwe,
kaping papat sholat wengi lakonono,
kaping limo sedulur muslim sambangono,
sapa bisa ngelakoni salah
siji, Insya Allah huta' a'la nyembadani "
Kita akan kupas satu persatu, bagaimanakah "obat hati"
yang Islami itu.
1.
Yang pertama adalah membaca Al Qur'an dengan disertai pemahaman maknanya.
Al Qur'an adalah bacaan
yang paling cocok dalam segala suasana. Pada saat kita gembira, maka peringatan-peringatan
yang ada dalam Al Qur'an akan mampu
menjadi pengerem agar kita tak lupa diri. Demikian pula halnya pada saat kita sedih, maka dengan membaca Al
Qur'an terasa sekali dalam lubuk hati
kita sentuhan kesejukan dari Firman Allah SWT. Kala kita gagal dalam mencapai sesuatu, maka pesan-pesan dalam Al
Qur'an akan mampu menawarkan kesedihan
yang ada dalam hati kita. Dengan membaca Al Qur'an, semangat yang hampir pudar karena kegagalan insya
Allah akan berangsur pulih kembali.
Firman Allah dalam surat Al Israa' ayat 82 " Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman ...."
2. Yang kedua adalah
dengan berdzikir yang lama.
Allah SWT berfirman "
..ingatlah, hanya dengan mengingat Allah.lah hati menjadi tenang " QS.
Ar Rad 28. Kenapa dengan berdzikir ? Sebab dengan mengingat Allah, maka
timbulah tawakkal dan penyerahan diri kita kepada Allah. Dan kalau toh apa yang
hendak kita raih tersebut luput terpegang tangan, maka dengan kembali mengingat
Allah, sadarlah kita, mungkin apabila keinginan kita tersebut terkabul, justru
mudharotlah yang datang. Dengan demikian yang muncul bukanlah rasa kecewa dan
penyesalan, akan tetapi justru syukur yang dalam pada Allah. Bukankah Allah
yang paling mengetahui keadaan dan kemampuan kita ?
3.
Yang ketiga adalah dengan puasa.
Salah satu hikmah puasa, disamping dapat menimbulkan perasaan
sosial terhadap sesama, adalah untuk kesehatan. Bukti-bukti cukup banyak, bahwa
orang orang yang mengidap mag, malah sembuh bila berpuasa, padahal menurut ilmu
kedokteran seharusnya orang yang mengidap mag menjaga makannya agar teratur dan
tidak telat. Penulis sendiri juga mengalami, gangguan pencernaan yang tak
kunjung reda, malah sembuh dengan membiasakan puasa sunah. Ditinjau dari segi
kejiwaanpun puasa ternyata mempunyai efek yang baik sekali. sebab dengan puasa,
secara tidak langsung seseorang dilatih untuk dapat mengendalikan tuntutan hawa
nafsu yang cenderung untuk melakukan hal-hal yang sesat. Dilain pihak, dengan
berpuasa, seseorang akan jadi merasa lebih dekat dengan Allah, sehingga merasa
lebih aman dan tenteram.
4.
Yang ke empat ialah shalat malam.
Shalat tahajut, meskipun tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan
untuk melakukannya. Banyak ayat dalam Al Qur'an yang menujukkan betapa
penghargaan Tuhan terhadap hamba-hambaNya yang datang menemuiNya, pada saat
hamba-hamba yang lain lelap dalam tidur. Allah menjajikan, terhadap orang-orang
yang bersegera menuju keridhaanNya, suatu derajat yang tinggi.
" Dan pada sebagian
malam hari bersembahyang tahajutlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan
Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji " QS Al Israa' 79
5.
Yang kelima ialah mengunjungi saudara sesama muslim.
Banyak sekali hikmah yang dapat dikaji dari silaturahmi terhadap
sesama saudara muslim ini. Dengan bersilaturami, maka ukhuwah yang hampir retak
akan kembali utuh. Dengan bersilaturami, maka berbagai persoalan yang membelit
kepala insya Allah akan dapat dicarikan penyelesaiannya. Dengan bersilaturahmi,
kita dapat saling berbagi suka dan duka, berbagi kesedihan, mencurahkan
perasaan, sehingga beban berat yang menghimpit, akan terasa lebih ringan,
karena kita tidak sendiri. Disamping itu, saling pesan dalam kebenaran dan
kesabaran hanya mungkin terlaksana apabila tali ukhuwah tetap terjalin.
Tersebut dalam Hadist riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda " Diantara hamba-hamba Allah ada sekelompok
orang yang bukan nabi dan syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa tergiur
dengan keadaan mereka,karena kedudukannya yang mulia di sisi Allah. Para sahabat bertanya, " Wahai Rasulullah,
siapakah mereka itu ?". Jawab beliau : "Mereka adalah sekelompok
orang yang memadu cinta kasih dalam mencari keridhaan Allah, yang diantara
mereka tidak ada hubungan kerabat dan tidak ada tujuan duniawi. Demi Allah,
wajah mereka bercahaya, sedangkan mereka tidak merasa khawatir dan takut ketika
orang lain dilanda perasaan khawatir dan takut. Mereka tidak berduka cita
ketika orang lain menderita"
Demikianlah para jamaah, lima macam resep pengusir kegundahan
hati. Insya Allah bila kita dapat melaksanakan salah satu dari ke lima diatas,
Allah akan menghapus segala kesedihan dan kegundahan dari hati kita. Akhirnya,
marilah kita berdoa agar Allah senantiasa memberi kita kekuatan, memberi kita
kelapangan, sehingga kita dapat meniti kehidupan ini dengan segala perasaan
damai, dengan tenteram dan dijauhkan dari persoalan-persoalan yang membelit
jiwa. Marilah saudaraku, kita datangi apa yang disunahkan Allah setelah kita
melaksanakan apa yang diwajibkanNya. Insya Allah, dengan memperbanyak melakukan
yang sunnah akanlah dapat kita rasakan, bagaimana sejuk dan manisnya buah iman,
sehingga agama yang kita peluk ini, tidak tampak sebagai rentetan kewajiban dan
larangan, saja, akan tetapi penyejuk hati yang amat dibutuhkan setiap insan.
Wassalam,
Muhammad Nurhuda
------------
tarbiyah@isnet.org
Rancangan KTPDI. Hak cipta © dicadangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar