BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma 
artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit
 duri. Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena
 kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.
Echinodermata adalah triploblastik selomata tubuhnya mempunyai simetri 
radial yang di bagi menjadi lima bagian. Rangka berupa keeping-keping 
kapur terdapat di dalam kulit dan pada umumnya mempunyai duri. Saluran 
pencernaanya sudah sempurna meskipun anus pada sebagian Echinodermata 
tidak berfungsi. Semua Echinodermata hidup di laut.
Gerakannya lambat dengan kaki pembuluh (kaki ambulaklar). Gerakannya 
terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh system pembuluh air
 yang berkembang dari selom.
Jenis kelamin terpisah (berumah dua), pembuahan terjadi di air laut. 
Larvanya mempunyai bentuk simetri bilateral dan dapat berenang bebas 
disebut bipinnaria.
Struktur larva Echinodermata mempunyai persamaan dengan struktur larva 
Chordata rendah. Dalam perkembangan embrio tahap awal kedua filum di 
atas mempunyai persamaan. Jadi, di lihat secara embriologis 
Echinodermata banyak mempunyai persamaan dengan Chordata. Karena itu, 
Echinodermata ditinjau secara evolusi kekerabatannya lebih dekat ke 
Chordata daripada ke Annelida, Molusca atau Arthropoda.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman 
sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda 
jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 
jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, 
karena musuh hewan ini hanya sedikit.
Filum Echinodermata (dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah 
sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang laut, Teripang, dan 
beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan di hampir semua 
kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium awal dan terdiri 
dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.
 Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea dihitung) yang masih
 hidup sekarang mencakup:
• Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
• Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang 
unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan 
ke dalam Asteroidea.
• Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
• Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
• Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
• Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Holothuroia berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan pemakan 
kotoran dan sisa makhluk hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. 
(teripang). Hewan ini memiliki duri yang halus sehingga berbeda dengan 
Echinodermata yang lain. Bentuk tubuhnya menyerupai mentimun sehingga 
disebut juga sebagai mentimun laut atau teripang. Mulut terletak pada 
bagian anterior dan anus terletak pada bagian posterior. Tiga baris kaki
 di daerah ventral untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal 
digunakan untuk bernapas.
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak 
sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut 
mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di 
tepi pantai.
Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting 
diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra), teripang koro 
(Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas), teripang 
dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.
2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penyusun mencoba mengangkat permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
a. Menjelaskan makna Echinodermata dan Holothuria
b. Menyebutkan bagian-bagian sub klas dari Echinodermata
c. Memahami ciri-ciri, struktur dan fungsi tubuh, cara hidup dan 
habitat, reproduksi dan klasifikasi dari Echinodermata dan ordo 
Holothuria.
3. Tujuan Masalah
Makalah ini disusun dengan tujuan tidak lain adalah untuk menambah 
wawasan dan ilmu pendidikan atau ilmu pengetahuan kita semua, dan 
bertujuan agar pembacanya dan kami sendiri sebagai penulis dapat 
mengetahui, memahami dan menjelaskan tentang filum Echinodermata dan 
ordo Holothuria mengenai ciri-ciri, struktur dan fungsi tubuh, cara 
hidup dan habitat, reproduksi dan klasifikasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filum Echinodermata
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma 
artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit
 duri. Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena
 kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil.
Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota 
yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali 
dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya 
simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, 
Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata
 (yang di dalamnya tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya 
berevolusi secara sekunder. Larva bintang laut misalnya, masih 
menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan larva Hemichordata.
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman 
sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Anda 
jangan khawatir hewan ini tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 
jenis Echinodermata yang sudah dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, 
karena musuh hewan ini hanya sedikit. 
1. Ciri-ciri Echinodermata
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki habitat di laut, serta 
tubuhnya memiliki simetri radial. Hewan ini sudah memiliki sistem 
pencernaan yang sempurna di mana mulut sebagai jalan masuknya makanan 
berada di bagian bawah dan anus sebagai jalan keluarnya sisa pencernaan 
berada di sebelah atas. Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral,
 selain itu kaki juga digunakan untuk menangkap mangsa. Secara umum 
Echinodermata memiliki 5 lengan, hewan ini memiliki kemampuan autotomi, 
yaitu kemampuan untuk membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus. 
Seperti halnya dengan hewan akuatik yang lain, Echinodermata juga 
bernapas dengan insang. Sistem saraf berupa cincin saraf yang 
mengelilingi mulut, lalu bercabang 5 menuju masing-masing lengan yang 
dimiliki. Mekanisme gerak melalui sistem kaki ambulakral adalah sebagai 
berikut: air masuk melalui madreporit kemudian turun ke saluran cincin 
lalu masuk ke dalam saluran radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki 
tabung, air disemprotkan sehingga dalam kaki tabung muncul tekanan 
hidrolik dari air dan akhirnya kaki tabung menjulur ke luar, akibatnya 
ampula melekat pada benda lain sehingga bisa berpindah tempat.
2. Ukuran dan bentuk tubuh
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat
 memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh terdiri dari bagian oral (yang 
memiliki mulut) dan Aboral (yang tidak memiliki mulut).
3. Struktur dan fungsi tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau 
runcing panjang.Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang
 disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut 
ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang 
menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung 
ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap. Sistem pencernaan 
terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Sistem ekskresi 
tidak ada. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan 
pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata
 melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata 
terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak 
memiliki otak. Untuk reproduksi Echinodermata ada yang bersifat 
hermafrodit dan dioseus.
4. Cara hidup dan habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Makanannya adalah 
kerang, plankton, dan organisme yang mati. Habitatnya di dasar air laut,
 di daerah pantai hingga laut dalam.
5. Reproduksi
Reproduksi  secara generatif, yaitu dengan peleburan antara sperma dan 
ovum sehingga akan dihasilkan zigot. Jenis kelamin terpisah (berumah 
dua), pembuahan terjadi di air laut. Larvanya mempunyai bentuk simetri 
bilateral dan dapat berenang bebas disebut bipinnaria.
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi sederhana. 
Fertilisasi berlangsung secara eksternal. Zigot berkembang menjadi larva
 yang simetris bilateral bersilia. Hewan ini juga dapat beregenerasi. 
Echinodermata mempunyai kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian 
tubuhnya yang hilang, contohnya timun laut. Apabila timun laut merasa 
dirinya terancam, maka timun laut akan menyemprotkan organ tubuhnya agar
 mendapatkan kesempatan untuk melarikan diri. Kelak, organ tubuh yang 
hilang akan tumbuh kembali
6. Klasifikasi
Filum Echinodermata adalah sebuah filum hewan laut yang mencakup bintang
 laut, Teripang, dan beberapa kerabatnya. Kelompok hewan ini ditemukan 
di hampir semua kedalaman laut. Filum ini muncul di periode Kambrium 
awal dan terdiri dari 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies 
yang sudah punah. Lima atau enam kelas (enam bila Concentricycloidea 
dihitung) yang masih hidup sekarang mencakup:
• Asteroidea bintang laut: sekitar 1.500 spesies yang menangkap mangsa untuk makanan mereka sendiri
• Concentricycloidea, dikenal karena sistem pembuluh air mereka yang 
unik dan terdiri dari hanya dua spesies yang baru-baru ini digabungkan 
ke dalam Asteroidea.
• Crinoidea (lili laut): sekitar 600 spesies merupakan predator yang menunggu mangsa.
• Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir): dikenal karena duri mereka yang mampu digerakkan; sekitar 1.000 spesies.
• Holothuroidea (teripang atau ketimun laut): hewan panjang menyerupai siput; sekitar 1.000 spesies.
• Ophiuroidea (bintang ular dan bintang getas), secara fisik merupakan ekinodermata terbesar; sekitar 1.500 spesies.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut, 
terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan 
dangkal, dan palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus 
misalnya, menjadi predator utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir 
barat Amerika Utara, spesifiknya mengendalikan populasi tiram biru 
(Mytilus edulis)sehingga spesies yang lain dapat menghuni pantai 
tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan. 
Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di 
perairan Indo-Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa
 teori yang mengatakan bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang 
penting untuk ekosistem terumbu karang, sehingga terjadi rekruitmen 
karang baru yang menggantikan koloni-koloni tua, juga mengurangi tekanan
 kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain.
Hewan Echinodermata juga dapat dijadikan sebagai bahan makanan. Misalnya
 mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat 
kerupuk. Juga telur bulu babi sangat enak untuk dimakan. Jenis hewan ini
 juga sering dijadikan sebagai barang hiasan/koleksi binatang laut yang 
indah.
Di samping itu Echinodermata juga bisa merugikan, karena hewan laut ini 
sebagai pemakan tiram/kerang mutiara. Juga ada diantara jenis bintang 
laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati.
B. Ordo Holothuria
Hewan ini mempunyai bentuk seperti ketimun atau memanjang, tubuhnya 
tidak kaku, tetapi fleksibel dan lembut, rangkanya di reduksi berupa 
butir-butir kapur di dalam kulit. Sekeliling mulut terdapat tentakel 
yang bercabang. Tentakel di hubungkan dengan sistem pembuluh air. 
Bergerak dengan 3 baris kaki pembuluh yang terdapat pada permukaan bawah
 (ventral) dan dua baris kaki pembuluh dorsal dipakai untuk bernapas. 
Selain itu, ada alat napas yang disebut paru-paru air.
Berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan pemakan kotoran dan 
sisa makhluk hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang). Hewan
 ini memiliki duri yang halus sehingga berbeda dengan Echinodermata yang
 lain. Bentuk tubuhnya menyerupai mentimun sehingga disebut juga sebagai
 mentimun laut atau teripang. Mulut terletak pada bagian anterior dan 
anus terletak pada bagian posterior. Tiga baris kaki di daerah ventral 
untuk bergerak dan dua baris di bagian dorsal digunakan untuk bernapas.
Hewan jenis ini kulit durinya halus, sehingga sekilas tidak tampak 
sebagai jenis Echinodermata. Tubuhnya seperti mentimun dan disebut 
mentimun laut atau disebut juga teripang. Hewan ini sering ditemukan di 
tepi pantai.
Holothuroidea dikenal dengan nama timun laut atau teripang. Contoh hewan
 ini adalah Cucumaria sp., Holothuria sp., dan Bohadschia argus. Hewan 
ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari 
tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun 
berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, 
madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral 
termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon 
respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang 
bercabang pada rongga tubuhnya.Keluar dan masuknya air melalui anus.
Teripang atau trepang adalah istilah yang diberikan untuk hewan 
invertebrata timun laut (Holothuria) yang dapat dimakan. Ia tersebar 
luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut 
sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat.
Di dalam jurnal-jurnal internasional, istilah trepang atau beche-de-mer 
tidak pernah dipakai dalam topik-topik keanegaragaman, biologi, ekologi 
maupun taksonomi. Dalam subyek-subyek ini, terminologi yang dipakai 
untuk menggambarkan kelompok hewan ini adalah sea cucumbers atau 
holothurians (disebut holothurians karena hewan ini dimasukkan dalam 
kelas Holothuroidea). Kelompok timun laut yang ada di dunia ini lebih 
dari 1200 jenis, dan sekitar 30 jenis di antaranya adalah kelompok 
teripang.
Teripang adalah hewan yang bergerak lambat, hidup pada dasar substrat 
pasir, lumpur pasiran maupun dalam lingkungan terumbu. Teripang 
merupakan komponen penting dalam rantai makanan di terumbu karang dan 
ekosistem asosiasinya pada berbagai tingkat struktur pakan (trophic 
levels). Teripang berperan penting sebagai pemakan deposit (deposit 
feeder) dan pemakan suspensi (suspensi feeder). Di wilayah Indo-Pasifik,
 pada daerah terumbu yang tidak mengalami tekanan eksploitasi, kepadatan
 teripang bisa lebih dari 35 ekor per m2, dimana setiap individunya bisa
 memproses 80 gram berat kering sedimen setiap harinya.
Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting 
diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra), teripang koro 
(Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas), teripang 
dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lainnya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos artinya duri dan derma 
artinya kulit. Jadi Echinodermata dapat diartikan sebagai hewan berkulit
 duri. Memang jika Anda meraba kulit hewan ini akan terasa kasar, karena
 kulitnya mempunyai lempeng-lempeng zat kapur dengan duri-duri kecil. 
Hewan ini biasanya hidup di pantai dan di dalam laut sampai kedalaman 
sekitar 366 m. Sebagian hidup bebas, hanya gerakannya lamban. Hewan ini 
tidak ada yang parasit. Ada sekitar 5.300 jenis Echinodermata yang sudah
 dikenal manusia. Jumlahnya amat banyak, karena musuh hewan ini hanya 
sedikit.
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki habitat di laut, serta 
tubuhnya memiliki simetri radial. Hewan ini sudah memiliki sistem 
pencernaan yang sempurna di mana mulut sebagai jalan masuknya makanan 
berada di bagian bawah dan anus sebagai jalan keluarnya sisa pencernaan 
berada di sebelah atas. Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral,
 selain itu kaki juga digunakan untuk menangkap mangsa. Secara umum 
Echinodermata memiliki 5 lengan, hewan ini memiliki kemampuan autotomi, 
yaitu kemampuan untuk membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus. 
Seperti halnya dengan hewan akuatik yang lain, Echinodermata juga 
bernapas dengan insang. Sistem saraf berupa cincin saraf yang 
mengelilingi mulut, lalu bercabang 5 menuju masing-masing lengan yang 
dimiliki. Reproduksi  secara generatif, yaitu dengan peleburan antara 
sperma dan ovum sehingga akan dihasilkan zigot. Mekanisme gerak melalui 
sistem kaki ambulakral adalah sebagai berikut: air masuk melalui 
madreporit kemudian turun ke saluran cincin lalu masuk ke dalam saluran 
radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki tabung, air disemprotkan 
sehingga dalam kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air dan akhirnya
 kaki tabung menjulur ke luar, akibatnya ampula melekat pada benda lain 
sehingga bisa berpindah tempat.
Holothuria mempunyai bentuk seperti ketimun atau memanjang, tubuhnya 
tidak kaku, tetapi fleksibel dan lembut, rangkanya di reduksi berupa 
butir-butir kapur di dalam kulit. Sekeliling mulut terdapat tentakel 
yang bercabang. Tentakel di hubungkan dengan sistem pembuluh air. 
Bergerak dengan 3 baris kaki pembuluh yang terdapat pada permukaan bawah
 (ventral) dan dua baris kaki pembuluh dorsal dipakai untuk bernapas. 
Selain itu, ada alat napas yang disebut paru-paru air. Berperan sebagai 
pembersih di laut karena merupakan pemakan kotoran dan sisa makhluk 
hidup yang lain, contohnya Holothuria Sp. (teripang). Hewan ini memiliki
 duri yang halus sehingga berbeda dengan Echinodermata yang lain. Bentuk
 tubuhnya menyerupai mentimun sehingga disebut juga sebagai mentimun 
laut atau teripang. Mulut terletak pada bagian anterior dan anus 
terletak pada bagian posterior. Tiga baris kaki di daerah ventral untuk 
bergerak dan dua baris di bagian dorsal digunakan untuk bernapas.
Teripang atau trepang adalah istilah yang diberikan untuk hewan 
invertebrata timun laut (Holothuria) yang dapat dimakan. Ia tersebar 
luas di lingkungan laut diseluruh dunia, mulai dari zona pasang surut 
sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat. 
Beberapa spesies teripang yang mempunyai nilai ekonomis penting 
diantaranya: teripang putih (Holothuria scabra), teripang koro 
(Microthele nobelis), teripang pandan (Theenota ananas), teripang 
dongnga (Stichopu ssp) dan beberapa jenis teripang lanilla.
2. Saran
Ambillah hikmah/pelajaran dari hewan yang sederhana ini yaitu Holothuria
 (teripang), meskipun tubuhnya tidak begitu menarik namun sangat 
bermanfa’at bagi manusia sebagai sumber makanan dan bermanfa’at bagi 
habitatnya di laut. Oleh karena Allah SWT. menciptakan makhluknya tidak 
sia-sia, hanya manusialah tempat kehilapan. Jika ada kesalahan dalam 
pengetikan dalam makalah ini mohon untuk kritik dan sarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Winatasasmita, Djumhur. Sukarno. 1996. Biologi 1 Untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Halid, NA, dan A. Anger. 1984. Lingkungan Hidup. Jakarta: Sinar Harapan.
http: //.id.wikipedia.org/w/indeks.php/20-01-11.
http: //.id.wikipedia.org/wiki/chordata/20-01-11.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)




 
 
 

 












Tidak ada komentar:
Posting Komentar