Pages

Sabtu, 05 Januari 2013

KLASIFIKASI MAKLUK HIDUP


     

         KLASIFIKASI
MKHLUK HIDUP



 

Pengelompokan (klasifikasi) makhluk hidup
biasanya   berdasarkan   pada ciri-ciri yang dimilikinya.  Makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam kelompok yang sama.  Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk memudahkan mengenal beraneka ragan objek yang akan dipelajari.

Tokoh yang sangat berjasa terhadap perkembangan ilmu klasifikasi makhluk hidup adalah  Carolus Linnaeus  (kebangsaan Swedia).  Dia membagi makhluk hidup menjadi  dua dunia ( KINGDOM ) yaitu: Dunia Hewan (ANIMALIA) dan Dunia Tumbuhan (PLANTAE).  Dia juga mempelopori pemberian nama makhluk hidup dengan menggunakan dua nama latin yang dikenal dengan Binomial Nomenklatur, yaitu nama genus sebagai kata pertama dan nama spesies sebagai kata kedua.   Contoh: 
   ▪  Oriza sativa atau Oriza sativa yaitu nama latin untuk padi
                                ▪  Felis domestica atau Felis domestica yaitu latin untuk kucing
                  
Pada tahun 1969 ahli-ahli Biologi yang dipelopori oleh  Robert H. Whittaker membagi semua makhluk hidup dalam sistem lima kingdom, yaitu:
                          Monera
               ▪  Protista
               ▪  Fungi (Jamur)
               ▪  Plantae (Tumbuhan)
               ▪  Animalia (Hewan)
                  




  1. MONERA

          Monera adalah organisme yang inti selnya tidak mempunyai membran, merupakan bentuk kehidupan paling sederhana.  Umumnya berkembang biak dengan cara membelah diri, membuat makanan sendiri atau menyerap substrat dari luar.  Contoh organisme yang termasuk monera adalah bakteri dan ganggang biru.

 2. PROTISTA

          Protista terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak termasuk kelompok hewan atau kelompok tumbuhan.  Contohnya: Euglena sp, Amoeba sp dan Paramaecium sp.  Euglena sp  mampu membuat makanan sendiri karena memiliki kloroplas.  Pembagian protista:
            Protista mirip tumbuhan, misalnya ganggang atau alga.  Alga memiliki kloroplas sehingga mampu berfotosintesis.  Alga juga memiliki zat warna atau pigmen lain, sehingga alga dikelompokkan menjadi:
o   Alga hijau (Chlorophyta), memiliki pigmen klorofil
o   Alga merah (Rhodophyta), memiliki pigmen klorofil dan pigmen merah (fikoeritrin)
o   Alga coklat (Phaeophyta), memiliki pigmen klorofil dan pigmen coklat (fikosantin)
o   Alga keemasan (Chrysophyta), memiliki pigmen kuning keemasan (karoten)

            ►   Protista mirip hewan yaitu protozoa.  Protozoa merupakan makhluk hidup bersel satu yang dapat bergerak bebas di dalam air dan tidak memiliki kloroplas.

            Protista mirip jamur yaitu jamur lendir (Physarium sp).  Organisme ini memiliki fase reproduksi berkoloni yang mirip jamur, meskipun sebenarnya setiap individu mampu bertahan hidup sendiri.
  3. F U N G I

       Fungi (Jamur) tidak mempunyai klorofil, makanan diperoleh dengan menyerap zat organik dari lingkungannya yang diserap melalui alat serupa akar yang disebut Rizoid.  Jamur ada yang bersel satu, misalnya jamur roti atau ragi (Sacchaomyces cerevisiae) dan ada yang bersel banyak, misalnya jamur tiram (Pleurotus ostreatus).  Sel-sel yang membentuk jamur disebut miselium, yang ter
  4. TUMBUHAN  diri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
           ( PLANTAE )

          Tumbuhan (Plantae) merupakan makhluk hidup yang memiliki klorofil. Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi:




A. TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH,
     meliputi semua jenis tumbuhan lumut (Bryophyta)Lumut adalah tumbuhan pertama yang hidup di darat, memiliki rizoid. Lumut dikelompokkan menjadi:
        1.    Lumut hati (Hepatophyta).  berbentuk seperti pita contohnya Marchantia.
        2.    Lumut daun (Musci).  memiliki bagian yang berbentuk batang dan daun,  contohnya: Polytrichum dan spagnum.
3.    Lumut tanduk (Anthocerophyta).  berbentuk seperti tanduk, contohnya: Anthoceros sp.

B. TUMBUHAN BERPEMBULUH,
   telah memiliki  akar, batang dan daun sejati.  Tumbuhan ini dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
        ►  Tumbuhan Paku (Pteridophyta).  Umumnya mempunyai batang sangat pendek, daun yang masih muda selalu menggulung.

        ►   Tumbuhan Biji (Spermatophyta).  Tumbuhan ini dapat menghasilkan biji yang digunakan untuk berkembang biak.  Biji dibentuk dalam bunga sehingga sering juga disebut tumbuhan bunga (Anthophyta).  Tumbuhan ini dibagi menjadi          2 bagian, yaitu:
o   Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), yaitu tumbuhan yang bijinya tidak ditutupi oleh daging buah. Biji terletak dalam suatu badan berbentuk kerucut yang disebut runjung (strobilus), yaitu runjung betina dan runjung jantan.   Contoh tumbuhan ini adalah ginkgo biloba, pakis haji, pinus dan melinjo.
o   Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), yaitu tumbuhan yang bijinya tersimpan dalam daging buah sehingga tidak terlihat dari luar. Berdasarkan jumlah keping bijinya (kotiledon), tumbuhan ini dibedakan menjadi:

·         Tumbuhan berbiji keping satu (Monocotyledonae),                                  ciri-cirinya:
-      akar berupa akar serabut
-      batang tidak bercabang-cabang
-      tulang daun memanjang atau melengkung
-      kelopak dan mahkota bunga berjumlah 3 atau kelipatan 3
-      tidak memiliki kambium sehingga batang tidak dapat membesar

·         Tumbuhan berbiji keping dua (Dicotyledonae)                            
ciri-cirinya:
-      akar berupa akar tunggang
-      batang umumnya bercabang-cabang
-      tulang daun menyirip atau menjari
-      kelopak dan mahkota bunga berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
-      memiliki kambium sehingga batang dapat tumbuh membesar





  5. HEWAN (ANIMALIA)

          Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu:

A.  HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG (AVERTEBRATA/INVERTEBRATA)
Hewan ini tidak mempunyai tulang belakang dan susunan saraf pusat terletak di bagian perut dekat saluran pencernaan, dapat berkembang biak secara kawin dan tak kawin,  susunan alat-alat tubuh sederhana bahkan ada yang belum memiliki sistem organ. 

Hewan ini dibagi  menjadi 8 kelompok, yaitu:
     1.   Hewan Berpori  (Porifera), mempunyai tubuh seperti jambangan dan berpori-pori, merupakan hewan hermafrodit  artinya  dalam satu tubuh terdapat sel telur dan sel sperma.       
     2.   Hewan Berongga  (Coelentrata), bertubuh simetri radial dan mempunyai rongga yang berfungsi sebagai perut. Contoh: Hydra, ubur-ubur dan bunga karang. Berkembang biak dengan tunas atau pembuahan. 
     3.   Cacing Pipih  (Platyhelmminthes), tubuhnya pipih beberapa berbentuk pita, lunak dan tidak beruas-ruas. Bersifat hermafrodit. Contoh: planaria, cacing pita dan cacing hati.
     4.   Cacing Giling  (Nemathelminthes), memiliki tubuh yang tidak bersegmen dan berbentuk silindris atau giling. Sudah memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus dan anus. Contoh: cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing tambang (Necator americanus).
     5.   Cacing Beruas-ruas  (Annelida), kelompok cacing yang beruas-ruas atau bersegmen.  Memiliki sistem peredaran darah tertutup dan saluran pencernaan, bernapas melalui kulit dan insang, bersifat hermafrodit. Contoh: cacing tanah, cacing wawo, cacing palolo dan lintah.
     6.   Hewan Lunak  (Mollusca), tubuhnya lunak, sebagian mempunyai cangkang untuk melindungi tubuhnya. Contoh: keong, gurita dan tiram.
     7.   Hewan Berkulit Duri (Echinodermata), mempunyai kulit yang menonjol dan membentuk duri halus. Contoh: bintang laut dan bulu babi.
     8.   Hewan Berbuku-buku (Arthropoda), merupakan kelompok terbanyak dalam dunia hewan, mempunyai kaki yang berbuku-buku atau beruas-ruas, mempunyai rangka luar yang keras dan mengandung kitin. Contoh: kelabang, kala jengking, laba-laba.

B.  HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA)Hewan ini memiliki ruas-ruas tulang belakang,  dibagi  menjadi 5 kelompok, yaitu:
     1.   Ikan  (Pisces), ada yang bertulang keras (Osteochthyes) dan ada yang bertulang rawan (Condriochthyes). Ikan   mempunyai gigi yang bentuknya sesuai dengan jenis makanannya.
     2.   Katak (Amphibia), Bentuk tubuhnya beraneka ragan, contoh: katak dan salamander.
     3.   Hewan Melata (Reptilia), berjalan dengan cara merayap, bernapas dengan paru-paru.  Contoh: kura-kura, kadal, ular, buaya.


     4.   Burung (Aves), mempunyai 2 macam alat gerak yaitu sepasang sayap untuk terbang dan sepasang kaki untuk berjalan, tubuh ditutupi bulu dan mulut berupa paruh yang bentuknya bermacam-macam sesuai dengan jenis makanannya.
       5.   Hewan Menyusui (Mammalia), mempunyai kelenjar susu (mammae), berambut, berdarah panas dan bernapas dengan paru-paru.
Mammalia beraneka ragam, di antaranya:
-      mammalia petelur, yaitu Platypus
-      mammalia berkantung, yaitu kanguru dan koala
-      mammalia terbang, yaitu kelelawar
-      mammalia air, yaitu paus dan lumba-lumba
-      mammalia pengerat, yaitu tupai dan tikus
-      primata, yaitu orang utan, simpanse dan siamang

             
              TAKSON

Takson adalah pengelompokan makhluk hidup yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus.     Contoh tingkatan Takson tersebut adalah:                                   
         ►   Taksonomi   untuk tumbuhan jagung
               Kingdom                         :        Plantae
               Divisi                              :        Spermatophyta
               Kelas                              :        Monocotyledonae
               Ordo                              :        Poales
               Famili                             :        Poaceae
               Genus                             :        Zea
               Species                          :        Zea mays    
           
            ►   Taksonomi   untuk hewan kucing
               Kingdom                         :        Animalia
               Filum                              :        Chordata
               Kelas                              :        Mammalia
               Ordo                              :        Carnivora
               Famili                             :        Felidae
               Genus                             :        Felis
               Species                          :        Felis domestikus
         
         
              KUNCI DETERMINASI


Kunci determinasi adalah susunan keterangan yang berisi ciri-ciri lahiriah makhluk hidup untuk menentukan tingkatan kelompok suatu makhluk hidup. Kunci determinasi disebut juga kunci dikotom karena terdiri atas sepasang ciri yang berlawanan.



Soal-soal Latihan


Pilihlah jawaban yang paling tepat!


01. Orang yang pertama kali merumus-kan konsep klasifikasi makhluk hidup adalah....
      a. Robert Darwin    c. Louis Pasteur
      b. G. Mendel           d. Carolus Linneus

02. Pengelompokan makhluk hidup ke dalam suatu takson didasarkan pada...
      a. perbedaan struktur
      b. persamaan struktur
      c. cara perkembangan
      d. tempat hidup

03. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah...
      a.   memberi nama setiap jenis makhluk hidup
      b.   mempermudah pengenalan makhluk hidup
      c.   menentukan asal-usul makhluk
      d.   menentukan manfaat makhluk

04. Perbedaan antara 2 individu atau lebih dalam satu spesies disebut....
      a. keanekaragaman         c. spesies
      b. tempat hidup              d. klasifikasi

05. Variasi makhluk hidup dijumpai pada pasangan hewan....
      a. belalang-belalang
      b. belalang-jangkrik
      c. burung-ayam
      d. belalang -  kupu-kupu

06. Contoh variasi makhluk hidup dalam satu spesies adalah....
      a.   ukuran tubuh dan cara berkembang biak
      b.   warna tubuh dan jenis makanan

      c.   cara berkembang biak dan tempat hidup
      d.   ukuran tubuh dan warna kulit

07. Urutan tingkatan takson dari yang tinggi sampai yang rendah adalah...
      a.   divisi-kelas-bangsa-famili-spesies
      b.   genus-kelas-famili-bangsa-divisi
      c.   bangsa-divisi-suku-marga-spesies
      d.   marga-divisi-suku-marga-spesies

Untuk 2 soal di bawah
perhatikan bagan!                     D
                           B         
                                               E
          A                                                 F
                             C     
                                               G

08.Kelompok yang paling banyak anggotanya adalah....
      a. A.      b. B         c. C          d. D

09.Kelompok yang anggotanya mem-punyai paling banyak persamaan struktur tubuh adalah....
      a. A.      b. B         c. C          d. G

10. Berikut ini adalah nama ilmiah dari beberapa jenis tumbuhan: Gnetum gnemon, Durio zibethinus dan Zea mays.  Kata-kata yang menunjukkan nama marga dari makhluk tersebut adalah....
     a. Gnetum, Durio dan Zea
      b. Gnetum, zibethinus dan mays
      c. Gnemon, zibethinus dan mays
      d. Durio, zibethinus dan mays


11.  Nama ilmia dari tanaman jagung adalah...
      a. Zea mays           
      b. Arachys hipogaea
      c. Oriza sativa
      d. Mangifera indica

12.  Contoh penulisan nama ilmiah makhluk hidup yang benar menurut tata nama ganda adalah...
      a. Oriza sativa        c. Oriza Sativa
      b. oriza sativa        d. oriza Sativa
13. Berikut ini yang bukan ciri variasi di antara makhluk sejenis adalah....
      a. ukuran tubuh      c. cara reproduksi
      b. warna tubuh       d. aktivitas hidup

14. Penghasil gamet dalam siklus hidup tumbuhan lumut berupa....
      a. protonema                   c. protalium
      b. tumbuhan lumut         d. zigot

15. Pembuatan brem memanfaatkan kemampuan jamur ....
      a. Saccharomyces sp    c. Rhizopus sp
      b. Penicillium sp           d. Aspergillus sp

16. Berikut ini merupakan ciri-ciri tumbuhan paku, kecuali....
      a.   daun yang masih muda bergelung
      b.   memiliki akar, batang dan daun sejati
      c.   memiliki fase hidup negetatif dan generatif
      d.   fase generatif menghasilkan biji untuk berkembang biak

17. Berikut ini merupakan tumbuhan tak berpembuluh, kecuali....
      a. Azolla Pinnata    c. Marchantia sp
      b. Lichen                 d. Aspergillus sp

18. Di bawah ini yang bukan fungsi daun adalah....
      a. tempat reproduksi generatif
      b. tempat pertukaran zat


      c. tempat melakukan fotosintesis
      d. alat transpirasi (penguapan)

19. Bagian-bagian yang merupakan penyusun bunga sempurna adalah...
      a. tangkai bunga dan perhiasan bunga
      b. dasar bunga dan perhiasan bunga
      c. dasar bunga dan tangkai bunga
      d. alat kelamin jantan dan betina

20. Berikut ini bukan merupakan tumbuhan berbiji terbuka, kecuali...
      a. aren                     c. melinjo   
      b. nanas                  d. salak

21. Tumbuhan dengan ciri-ciri berakar tunggang, mempunyai lima daun mahkota bunga, mempunyai 10 benang sari dan bunga berbentuk seperti kupu-kupu adalah....
      a. tomat                  c. terung
      b. lombok                d. kacang tanah

22. Kelompok hewan bertulang belakang yang suhu tubuhnya selalu tetap meskipus suhu lingkungannya berubah-ubah yaitu....
      a.   ikan, katak pohon, itik dan kadal
      b.   pinguin, kura-kura, kelinci dan belut
      c.   itik, pinguin, kelelawar dan paus
      d.   buaya, ular, itik dan ikan lele

23. Kucing termasuk hewan berdarah panas, artinya....
      a.   suhu tubuh mengikuti suhu lingkungannya
      b.   suhu tubuhnya selalu tetap
      c.   suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu lingkungannya
      d.   mampu beradaptasi terhadap suhu lingkungan yang tinggi





24. Hewan lunak (mollusca) meliputi berikut ini, kecuali....
      a. gurita                  c. tiram
      b. mentimun laut    d. siput laut

25. Salah satu ciri insekta adalah....
      a. kepala dan dada menjadi satu
      b. tubuh terbagi atas dua bagian
      c. memiliki kaki 4 pasang
      d. sistem pernapasan menggunakan
          trakea

Jawablah!

1.   Mengapa makhluk hidup perlu dikasifikasikan?
2.   Jelaskan tata cara penulisan nama ilmiah makhluk hidup
3.   Jelaskan ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka!
4.   Jelaskan ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup!
5.   Jelaskan ciri-ciri tumbuhan monokotil!





















6.   Jelaskan ciri-ciri tumbuhan dikotil!
7.   Perbedaan yang ditemukan di antara individu sejenis disebut....
8.   Keanekaragaman hayati dipermukaan bumi terjadi karena 2 hal, yaitu....
9.   Kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut.....
10. Susunan keterangan ciri organisme yang dapat dipergunakan untuk menentukan tingkat kelompok organisme disebut......





Menu Biologi Kelas 1
2. Virus dan Monera
a.
Virus
b.
Monera
b.1.
Bakteri 1
b.2.
Bakteri 2
b.3.
Ganggang biru
3. Ganggang, Lumut dan Paku-pakuan
a.
Ganggang
b.
Lumut
c.
Paku-pakuan



Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati
Biologi Kelas 1 > Keanekaragaman Hayati
1
< Sebelum Sesudah >
Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
1.
Keanekaragaman gen

Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L
F = fenotip
G = genoti
L = lingkungan
Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-1a.jpg

Gbr. Variasi morfologi dalam satu jenis gandum akibat persilangan
2.
Keanekaragaman jenis (spesies)

Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.
misalnya :
- variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat.
3.
Keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir.
misalnya :
ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau
.
Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai keanekaragaman hayati.
 KEANEKARAGAMAN HAYATI
KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”. Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga, beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati, mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak. Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau, dan yang bertubuh kecil seperti semut
serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing. Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah, Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan kegiatan praktikum berikut:
1. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis, tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna, bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).
Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk, rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen? Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada tabel berikut:
No.
Mangga
Bentuk Buah
Rasa
arima
1.
2.
3.
golek
kuini
gedong
lonjong panjang
bulat telur, besar
bulat, kecil
manis
manis
lebih manis
tidak wangi
wangi
tidak wangi
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil, sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru, hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren, nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain; kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya. Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup (tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji, serta rasanya yang berbeda.
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.
Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b) singan, (c) kucing dan (d) citah.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh, tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan berikut ini :
No.
Ciri-ciri
Kucing
Harimau
Singa
Citah
1.

2.

3.
Ukuran tubuh
Warna bulu

Tempat hidup
Kecil

Hitam, putih, kuning
Hutan, rumah
Besar

Hitam, putih, kuning
Hutan
Besar

Hitam, putih, kuning
Hutan
Sedang

Hitam/ putih
Pohon
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar, seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.
No
Ciri-ciri
Kelapa
Aren
Pinang
Lontar
1.
Tinggi Batang
>30m
25m
25
15-30m
2.
Daun
-Panjang tangkai daun 75-150cm
-Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras
-Panjang tangkai daun 150cm
Tangkai daun pendek
-Panjang tangkai daun 100cm
-Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari
3.
Bunga
Tongkol
Tongkol
Tongkol
Bulir
Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae
Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman pada tingkat jenis.
Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren, pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
3. Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk ekosistem.
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun pasir
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem , antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Tahukah Anda, bahwa Indonesia merupakan salah satu dari tiga Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi? Dua negara lainnya adalah Brazil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah disamping memiliki keanekragaman hayati yang tinggi, Indonesia mempunyai areal tipe Indomalaya yang luas, juga tipe Oriental, Australia, dan peralihannya. Selain itu di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta hewan dan tumbuhan endemik (penyebaran terbatas).
Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di Indonesia berikut ini!
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di India, Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Flora yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, dan Filipina sering disebut sebagai kelompok flora Malesiana.
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera, Kalimantan, dan Jawa terdapat tumbuhan endemik Rafflesia. Tumbuhan ini tumbuh di akar atau batang tumbuhan pemanjat sejenis anggur liar, yaitu Tetrastigma.
Bagaimana dengan wilayah Indonesia bagian timur? Apakah jenis tumbuhannya sama? Indonesia bagian timur, tipe hutannya agak berbeda. Mulai dari Sulawesi sampai Irian Jaya (Papua) terdapat hutan non?Dipterocarpaceae. Hutan ini memiliki pohon-pohon sedang, diantaranya beringin (Ficus sp), dan matoa (Pometia pinnata). Pohon matoa merupakan tumbuhan endemik di Irian.
Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di Indonesia. Hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe Oriental (Kawasan Barat Indonesia) dan Australia (Kawasan Timur Indonesia) serta peralihan. Hewan-hewan di bagian Barat Indonesia (Oriental) yang meliputi Sumatera, Jawa, dan Kalimantan, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Banyak species mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak. Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
2.
Terdapat berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
3.
Terdapat hewan endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet (Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).
4.
Burung-burung memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).
Sekarang mari kita lanjutkan dengan hewan-hewan yang terdapat di Kawasan Indonesia Timur. Jenis-jenis hewan di Indonesia bagian timur, yaitu Irian, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara, relatif sama dengan Australia. Ciri-ciri hewannya adalah:
1.
Mamalia berukuran kecil
2.
Banyak hewan berkantung
3.
Tidak terdapat species kera
4.
Jenis-jenis burung memiliki warna yang beragam
Irian Jaya (Papua) memiliki hewan mamalia berkantung, misalnya: kanguru (Dendrolagus ursinus), kuskus (Spiloeus maculatus). Papua juga memiliki kolek si burung terbanyak, dan yang paling terkenal adalah burung Cenderawasih (Paradiseae sp). Di Nusa Tenggara, terutama di pulau Komodo, terdapat reptilian terbesar yaitu komodo (Varanus komodoensis).
Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
TUGAS
Nah, untuk mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi tersebut, silahkan kerjakan tugas praktikum berikut ini:
I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen
Tujuan
:
Mengetahui adanya variasi morfologi pada buah mangga.
Alat dan bahan
:
Berbagai macam buah mangga yang terdapat di sekitarmu.
Cara kerja
:


1.
Amatilah ciri-ciri masing-masing buah mangga. Ciri-ciri yang harus diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah, ukuran buah, warna daging buah dan ukuran biji.
2.
Tuliskan hasil pengamatan Anda ke dalam tabel berikut !
TABEL HASIL PENGAMATAN
No.
Ciri-ciri
Mangga
Harum manis
Simanalagi
Indramayu







Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!
Pertanyaan :
1. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada mangga?
2. Jelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?

II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)
Alat dan Bahan:
1.
Penggaris
2.
Timbangan
3.
Lima (5) jenis biji kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, kacang kapri, dan kacang panjang.
4.
Buku catatan praktikum
Langkah Kerja:
1.
Buatlah tabel pada buku catatan praktikum, seperti contoh di bawah.
2.
Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu.
3.
Amati warna setiap biji kacang.
4.
Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu.
5.
Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat timbangan
6.
Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.

No.
Jenis Biji
Bentuk
Warna
Panjang
Berat
1.
2.
3.
4.
5.
Kacang Hijau
Kacang Tanah
Kacang Kedelai
Kacang Panjang
Kacang Kapri
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
.......
Pertanyaan:
1.
Berdasarkan hasil pengamatan, adakah keanekaragaman sifat pada biji-biji kacang tersebut?
2.
Menurut Anda, apakah yang menyebabkan adanya keanekaragaman jenis?
3.
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis?
Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!

III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Alat dan Bahan:
1.
3 macam gambar ekosistem
2.
Buku catatan praktikum

Langkah Kerja
:
1.
Pelajari gambar-gambar ekosistem dengan seksama
2.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di buku catatan praktikum Anda

Gambar 1                        Gambar 2             Gambar 3
Pertanyaan:
1.
Apa nama ekosistem pada gambar 1, gambar 2, dan gambar 3?
2.
Tuliskan macam flora atau tumbuhan yang terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3?
3.
Tuliskan macam fauna atau hewan yang terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3?
4.
Dari ketiga macam ekosistem, manakah yang memiliki jumlah dan keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?
5.
Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?


Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1.
 Perbedaan yang ditemukan di antara sesama ayam dalam satu kandang
disebut ……..

A.
evolusi

B.
adaptasi

C.
Variasi

D.
Keberagaman

E.
adaptasi dan variasi

2.
Di antara individu sejenis tidak pernah ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan…………

A.
lingkungan

B.
Induknya

C.
Jenisnya

D.
lingkungan dan gen

E.
gen dan plasma nutfah

3.
Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali …………..

A.
sumber energi primer

B.
jenis produsennya 

C.
produktifitasnya 

D.
jenis konsumennya 

E. 
komponen biotiknya 

4.
Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies
apabila …….

A.
habitat dan warna rambutnya sama 

B.
warna dan bentuk rambutnya sama 

C.
jenis makanan dan cara makannya sama 

D.
cara reproduksi dan jumlah anaknya sama 

E. 
dalam perkawinan menghasilkan turunan fertil 

5.
Anjing pudel dapat dikawinkan dengan anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil karena anjing-anjing tersebut ……

A.
satu genus 

B.
satu familia 

C.
satu species  

D.
satu ordo 

E. 
satu kingdom 

6.
Hutan bakau di Kalimantan, hutan hujan tropis di Jawa Barat, dan savanna di Papua, merupakan contoh keanekaragaman hayati tingkat …….

A.
genetik  

B.
species 

C.
ekosistem 

D.
populasi 

E. 
individu 

7.
Keanekaragaman warna bulu, misalnya pada burung parkit, merupakan hasil segregasi gen secara bebas. Contoh keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya keanekaragaman tingkat ……

A.
gen  

B.
genus  

C.
ekosistem 

D.
species 

E. 
individu 

8.
Makhluk hidup penghuni bumi ini begitu beraneka ragam. Sumber keane-karagaman makhluk hidup tersebut adalah …………..

A.
sperma  

B.
ovum 

C.
gen 

D.
kromosom 

E. 
zigot 

9.
Berikut ini yang bukan faktor-faktor penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah …………

A.
variasi genetik  

B.
keaneragaman jenis 

C.
keanekaragaman genetik 

D.
keanekaragaman daur energi 

E. 
keanekaragaman ekosistem 

10.
Variasi gen dalam tingkat jenis dapat menyebabkan terbentuknya ………

A.
individu  

B.
varietas 

C.
species  

D.
populasi 

E. 
ekosistem 
Sistem Klasifikasi
Biologi Kelas 1 > Keanekaragaman Hayati
3
Dibedakan menjadi 3
1
Sistem Klasifikasi Alamiah
- diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM), salah satu
murid Aristoteles
- didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa
(morfologi)

- tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu
dan herba
2
Sistem Klasifikasi Buatan
- diciptakan oleh Carolus Linnaeus (1707-1778), ilmuwan swedia
- dikenal sebagai Bapak Klasifikasi
- dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain
yang digunakan adalah morfologi.
- merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruh-
nya terhadap manusia
- misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau
sayuran.
3
Sistem Klasifikasi filogenetik
- diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang
teori evolusi.
- Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan
hubungan kekerabatan yang lebih dekat.
- didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta
mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang
lainnya.
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/Image/1-1c.jpg
Gbr. pohon filogeni dari beruan dan rakoon


http://biologypedia.files.wordpress.com/2011/06/cropped-graphic2.jpg
>Cara Klasifikasi Dan Tata Nama

Rate This
>
Pada abad ke 18 (sekitar 250 tahun lalu), Carolus Linnaeus, ahli Botani warga Swedia, memperkenalkan sistem klasifikasi makhluk hidup berdasar kepada penampakan fisiknya. Sebelumnya pun sudah ada metoda klasifikasi namun tidak lengkap dan sebagus yang diusulkan ole Linneaus. Setiap organisme sejenis masuk dalam kelompok species, species kepada genus, setiap genus ke family tertentu; yang urutan klasifikasinya dari atas: kingdom, phylum, class, ordo, family, genus, species. Suatu yang khas terjadi pada masa itu, biologi pun dicampur adukkan dengan teologi, Linneaus pun pernah mengatakan “Tuhan menciptakan, Linnaeus mengklasifikasikan”.
Kemudian munculah Darwin dengan teori evolusinya bahwa kehidupan di bumi ini berhubugan erat dengan pohon evolusi raksasa, dengan organisme ber-sel satu dibagian akarnya dan species yang survive di masa ini ada di puncaknya. Antara akar dan puncak pohon terdapat jutaan (kalau tidak milyaran) cabang yang menunjukkan masa-masa sejarah berkembangnya evolusi mahluk hidup. Taxonomi dari Linneus ini pun tetap dipakai karena sistem klasifikasi berdasar kemiripan ini sesuai dengan apa yang jadi fakta evolusi juga: mahluk hidup yang mirip cenderung ‘berkerabat dekat’.
Namun perkembangan pesat teori evolusi terutama dengan berbagai penemuan fosil di abad lalu, makin menunjukkan bahwa klasifikasi berdasasar kemiripan dari Linneus ini tidak cukup bagus lagi. Misalnya Willi Hennig, entomolog dari Jerman pada 1960-an memperkenalkan cladistik, suatu metoda penentuan cabang dalam pohon kehidupan. ‘Penyesuaian’ pada metoda taxonomi Linneus ini mengelompokkan organisme berdasar pada leluhurnya dibanding hanya berdasar kemiripan. Namun pembaharuan ini pun dianggap makin membuat kesimpangsiuran oleh saintis yang kemudian memperkenalkan sistem klasifikasi baru yang bernama Phylocode.
Dengan kata lain, kelompok Phylocode beranggapan lebih baik mulai dari awal lagi melakukan klasifikasi mahluk hidup yang bukan berdasar kemiripan seperti yang diusung oleh Linneus hampir 3 abad lalu itu. Salah satu penggagasnya, Jacques Gauthier, berpendapat bahwa biologi telah banyak berubah sejak Darwin, namun system klasifikasinya tidak (baca: taxonomi Linneus).
Tentu saja ini mendapat tentangan yang luar biasa, karena akan membawa dampak pada perubahan radikal, mulai dari penyesuaian buku teks, manual, serta perubahan klasifikasi jutaan mahluk hidup yang pernah dibuat sebelumnya. Seperti biasa kemunculan ide baru dalam sains, selalu ada pihak yang mempertahankan ide lama walau dirasa itu makin kurang memuaskan. Dan biasanya ide baru baru tumbuh subur kalau terjadi ‘proses alamiah’, yaitu melalui pergantian generasi dari para pendukung ide lama. Hal ini berhubung saintis generasi baru biasanya tidak terikat secara emosional dengan ide lama dan biasanya relatif terbuka dengan adanya perubahan.
Sebagai ilustrasi digambarkan tiga sistem klasifikasi mahluk hidup untuk ular boa, buaya amerika dan burung pipit berdasar taxonomy Linneus dan PhyloCode.
linneus
phylocode
Phylocode mengelompokkan ular boa, buaya amerika dan burung pipit dalam satu kelompok kekerabatan yang sama (reptilia), karena berdasar kejadian evolusi mahluk hidup, bahkan kekerabatan burung pipit lebih dekat ke buaya dibanding ke ular boa, sedangkan Linneus tidak melakukannya karena memang dari segi penampakkan fisik sangat jauh berbeda. Perlukah siswa mengetahui debat aktual dalam biologi seperti halnya pada system klasifikasi makhluk hidup? Relevansi memunculkan masalah ini lebih dari sekedar menunjukkan perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan, juga memperkenalkan pada siswa bahwa ide-ide dalam sains terus direvisi dengan adanya penemuan baru dan sains pun melakukannya secara reguler.
TINGKAT TAKSONOMI
Disebut juga tingkat pengelompokkan.Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus, dengan urutan tingkatan sebagai berikut:
1.
Regnum/Kingdom
(Dunia/Kerajaan)
2.
Divisio/Phyllum
(Tumbuhan/Hewan)
3.
Classis
(Kelas)
4.
Ordo
(Bangsa)
5.
Familia
(Suku)
6.
Genus
(Marga)
7.
Species
(Jenis)
TATA NAMA
Dalam pemberian nama mahluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog) dan nama ilmiah (ex: canine). Nama daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di daerah itu. Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Setiap organisme hanya memiliki satu nama yang sah.
CARA PEMBERIAN NAMA JENIS
Sistem tata nama yang digunakan disebut “binomial nomenclatur” yaitu pemberian nama jenis/spesies dengan menggunakan 2 kata. Misalnya: padi > Oryza sativa. Cara :
Kata depan : nama marga (genus)
Kata belakang : nama petunjuk spesies (spesies epithet). Sistem binomial nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus Linnaeus.
CARA PEMBERIAN NAMA KELAS, BANGSA DAN FAMILI
  1. Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.
  2. Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.
  3. Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna + aceae, menjadi famili Cannacea






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron Katsir Telah berkunjung di My Blog Rizal EnsyaMada_@Rizal_EsnyaMada