Pengelompokan
(klasifikasi) makhluk hidup
biasanya berdasarkan
pada ciri-ciri yang dimilikinya.
Makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam
kelompok yang sama. Tujuan klasifikasi
makhluk hidup adalah untuk memudahkan mengenal beraneka ragan objek yang akan
dipelajari.
Tokoh yang sangat berjasa terhadap perkembangan
ilmu klasifikasi makhluk hidup adalah Carolus Linnaeus (kebangsaan Swedia). Dia membagi makhluk hidup menjadi dua dunia ( KINGDOM
) yaitu: Dunia Hewan (ANIMALIA) dan Dunia Tumbuhan (PLANTAE). Dia juga mempelopori pemberian nama makhluk
hidup dengan menggunakan dua nama latin yang dikenal dengan Binomial Nomenklatur, yaitu nama genus
sebagai kata pertama dan nama spesies sebagai kata kedua. Contoh:
▪ Oriza sativa atau Oriza sativa yaitu nama
latin untuk padi
▪ Felis
domestica atau Felis domestica
yaitu latin untuk kucing
Pada tahun 1969 ahli-ahli Biologi yang
dipelopori oleh Robert H. Whittaker membagi semua makhluk hidup dalam sistem lima kingdom, yaitu:
▪ Monera
▪
Protista
▪
Fungi (Jamur)
▪
Plantae (Tumbuhan)
▪
Animalia (Hewan)
1. MONERA
Monera adalah
organisme yang inti selnya tidak mempunyai membran, merupakan bentuk kehidupan
paling sederhana. Umumnya berkembang
biak dengan cara membelah diri, membuat makanan sendiri atau menyerap substrat
dari luar. Contoh organisme yang
termasuk monera adalah bakteri dan ganggang biru.
2. PROTISTA
Protista
terdiri atas semua makhluk hidup yang tidak termasuk kelompok hewan atau
kelompok tumbuhan. Contohnya: Euglena sp, Amoeba
sp dan Paramaecium sp. Euglena sp mampu membuat makanan sendiri karena memiliki
kloroplas. Pembagian protista:
► Protista mirip tumbuhan, misalnya
ganggang atau alga. Alga memiliki
kloroplas sehingga mampu berfotosintesis.
Alga juga memiliki zat warna atau pigmen lain, sehingga alga
dikelompokkan menjadi:
o
Alga
hijau
(Chlorophyta), memiliki pigmen klorofil
o
Alga
merah
(Rhodophyta), memiliki pigmen klorofil dan pigmen merah (fikoeritrin)
o
Alga
coklat
(Phaeophyta), memiliki pigmen klorofil dan pigmen coklat (fikosantin)
o
Alga keemasan (Chrysophyta), memiliki pigmen kuning keemasan
(karoten)
► Protista
mirip hewan yaitu protozoa. Protozoa merupakan makhluk hidup bersel satu
yang dapat bergerak bebas di dalam air dan tidak memiliki kloroplas.
► Protista mirip jamur yaitu jamur
lendir (Physarium sp). Organisme ini memiliki fase reproduksi
berkoloni yang mirip jamur, meskipun sebenarnya setiap individu mampu bertahan
hidup sendiri.
3. F U N G I
Fungi (Jamur)
tidak mempunyai klorofil, makanan diperoleh dengan menyerap zat organik dari
lingkungannya yang diserap melalui alat serupa akar yang disebut Rizoid.
Jamur ada yang bersel satu, misalnya jamur roti atau ragi (Sacchaomyces cerevisiae) dan ada yang
bersel banyak, misalnya jamur tiram (Pleurotus
ostreatus). Sel-sel yang membentuk jamur disebut miselium,
yang ter
4. TUMBUHAN diri atas benang-benang halus yang disebut hifa.
( PLANTAE )
Tumbuhan (Plantae) merupakan makhluk hidup yang memiliki klorofil.
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi:
A. TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH,
meliputi semua
jenis tumbuhan lumut (Bryophyta). Lumut adalah
tumbuhan pertama yang hidup di darat, memiliki rizoid.
Lumut dikelompokkan menjadi:
1. Lumut
hati (Hepatophyta).
berbentuk seperti pita contohnya Marchantia.
2. Lumut
daun (Musci). memiliki
bagian yang berbentuk batang dan daun,
contohnya: Polytrichum dan spagnum.
3. Lumut tanduk (Anthocerophyta). berbentuk seperti tanduk,
contohnya: Anthoceros sp.
B. TUMBUHAN BERPEMBULUH,
telah
memiliki akar, batang dan daun
sejati. Tumbuhan ini dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok, yaitu:
► Tumbuhan Paku (Pteridophyta). Umumnya mempunyai batang sangat pendek, daun
yang masih muda selalu menggulung.
► Tumbuhan Biji (Spermatophyta). Tumbuhan ini dapat
menghasilkan biji yang digunakan untuk berkembang biak. Biji dibentuk dalam bunga sehingga sering
juga disebut tumbuhan bunga (Anthophyta).
Tumbuhan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
o Tumbuhan
berbiji terbuka (Gymnospermae), yaitu tumbuhan yang bijinya
tidak ditutupi oleh daging buah. Biji terletak dalam suatu badan berbentuk
kerucut yang disebut runjung (strobilus), yaitu runjung betina dan runjung
jantan. Contoh tumbuhan ini adalah ginkgo biloba, pakis haji, pinus dan
melinjo.
o Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae),
yaitu tumbuhan yang bijinya tersimpan dalam daging buah sehingga tidak terlihat
dari luar. Berdasarkan jumlah keping bijinya (kotiledon), tumbuhan ini
dibedakan menjadi:
·
Tumbuhan berbiji keping satu (Monocotyledonae),
ciri-cirinya:
-
akar berupa akar serabut
-
batang tidak bercabang-cabang
-
tulang daun memanjang atau
melengkung
-
kelopak dan mahkota bunga
berjumlah 3 atau kelipatan 3
-
tidak memiliki kambium
sehingga batang tidak dapat membesar
·
Tumbuhan berbiji keping dua (Dicotyledonae)
ciri-cirinya:
-
akar berupa akar tunggang
-
batang umumnya bercabang-cabang
-
tulang daun menyirip atau
menjari
-
kelopak dan mahkota bunga
berjumlah 2, 4, 5 atau kelipatannya
-
memiliki kambium sehingga
batang dapat tumbuh membesar
5. HEWAN
(ANIMALIA)
Dunia hewan dikelompokkan menjadi dua kelompok besar
yaitu:
A. HEWAN TIDAK BERTULANG BELAKANG
(AVERTEBRATA/INVERTEBRATA).
Hewan ini tidak mempunyai tulang belakang dan susunan saraf pusat terletak
di bagian perut dekat saluran pencernaan, dapat berkembang biak secara kawin
dan tak kawin, susunan alat-alat tubuh sederhana
bahkan ada yang belum memiliki sistem organ.
Hewan ini dibagi menjadi 8 kelompok,
yaitu:
1. Hewan
Berpori (Porifera),
mempunyai tubuh seperti jambangan dan berpori-pori, merupakan hewan hermafrodit
artinya dalam satu tubuh
terdapat sel telur dan sel sperma.
2. Hewan
Berongga (Coelentrata), bertubuh simetri radial dan mempunyai rongga yang berfungsi sebagai
perut. Contoh: Hydra, ubur-ubur dan bunga karang. Berkembang biak dengan tunas
atau pembuahan.
3. Cacing
Pipih (Platyhelmminthes), tubuhnya pipih beberapa berbentuk pita, lunak dan tidak beruas-ruas.
Bersifat hermafrodit. Contoh: planaria, cacing pita dan cacing hati.
4. Cacing
Giling (Nemathelminthes), memiliki tubuh yang tidak bersegmen dan berbentuk silindris atau giling.
Sudah memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, usus
dan anus. Contoh: cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Enterobius
vermicularis), cacing tambang (Necator americanus).
5. Cacing
Beruas-ruas (Annelida), kelompok cacing yang beruas-ruas atau
bersegmen. Memiliki sistem peredaran
darah tertutup dan saluran pencernaan, bernapas melalui kulit dan insang,
bersifat hermafrodit. Contoh: cacing tanah, cacing wawo, cacing palolo dan
lintah.
6. Hewan Lunak (Mollusca), tubuhnya lunak, sebagian mempunyai cangkang untuk
melindungi tubuhnya. Contoh: keong, gurita dan tiram.
7. Hewan Berkulit
Duri (Echinodermata), mempunyai kulit yang menonjol dan
membentuk duri halus. Contoh: bintang laut dan bulu babi.
8. Hewan
Berbuku-buku (Arthropoda), merupakan kelompok terbanyak
dalam dunia hewan, mempunyai kaki yang berbuku-buku atau beruas-ruas, mempunyai
rangka luar yang keras dan mengandung kitin. Contoh: kelabang, kala jengking,
laba-laba.
B. HEWAN BERTULANG BELAKANG (VERTEBRATA). Hewan ini memiliki ruas-ruas
tulang belakang, dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Ikan (Pisces), ada yang bertulang keras (Osteochthyes) dan ada yang
bertulang rawan (Condriochthyes). Ikan
mempunyai gigi yang bentuknya sesuai dengan jenis makanannya.
2. Katak (Amphibia),
Bentuk tubuhnya beraneka ragan, contoh: katak dan salamander.
3. Hewan Melata
(Reptilia), berjalan dengan cara merayap, bernapas dengan
paru-paru. Contoh: kura-kura, kadal,
ular, buaya.
4. Burung (Aves), mempunyai 2 macam alat gerak yaitu sepasang sayap untuk
terbang dan sepasang kaki untuk berjalan, tubuh ditutupi bulu dan mulut berupa
paruh yang bentuknya bermacam-macam sesuai dengan jenis makanannya.
5. Hewan Menyusui (Mammalia), mempunyai kelenjar susu (mammae), berambut, berdarah
panas dan bernapas dengan paru-paru.
Mammalia
beraneka ragam, di antaranya:
-
mammalia petelur, yaitu
Platypus
-
mammalia berkantung, yaitu
kanguru dan koala
-
mammalia terbang, yaitu
kelelawar
-
mammalia air, yaitu paus dan
lumba-lumba
-
mammalia pengerat, yaitu
tupai dan tikus
-
primata, yaitu orang utan,
simpanse dan siamang
TAKSON
Takson adalah pengelompokan makhluk hidup yang diperkenalkan oleh Carolus
Linnaeus. Contoh tingkatan Takson
tersebut adalah:
► Taksonomi untuk tumbuhan jagung
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Species : Zea
mays
► Taksonomi untuk
hewan kucing
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Famili : Felidae
Genus : Felis
Species : Felis domestikus
KUNCI DETERMINASI
Kunci
determinasi adalah susunan keterangan yang berisi ciri-ciri lahiriah makhluk
hidup untuk menentukan tingkatan kelompok suatu makhluk hidup. Kunci
determinasi disebut juga kunci dikotom karena terdiri atas sepasang ciri yang
berlawanan.
Pilihlah jawaban yang
paling tepat!
01. Orang yang
pertama kali merumus-kan konsep klasifikasi makhluk hidup adalah....
a. Robert Darwin c. Louis Pasteur
b. G. Mendel d. Carolus
Linneus
02. Pengelompokan makhluk hidup ke dalam suatu takson
didasarkan pada...
a. perbedaan struktur
b. persamaan
struktur
c. cara
perkembangan
d. tempat
hidup
03. Tujuan
klasifikasi makhluk hidup adalah...
a. memberi nama setiap jenis makhluk hidup
b. mempermudah pengenalan makhluk hidup
c. menentukan asal-usul makhluk
d. menentukan manfaat makhluk
04. Perbedaan antara
2 individu atau lebih dalam satu spesies disebut....
a.
keanekaragaman c. spesies
b. tempat
hidup d. klasifikasi
05. Variasi makhluk
hidup dijumpai pada pasangan hewan....
a.
belalang-belalang
b.
belalang-jangkrik
c. burung-ayam
d. belalang
- kupu-kupu
06. Contoh variasi
makhluk hidup dalam satu spesies adalah....
a. ukuran tubuh dan cara berkembang biak
b. warna tubuh dan jenis makanan
c. cara berkembang biak dan tempat
hidup
d. ukuran tubuh dan warna kulit
07. Urutan tingkatan
takson dari yang tinggi sampai yang rendah adalah...
a. divisi-kelas-bangsa-famili-spesies
b. genus-kelas-famili-bangsa-divisi
c. bangsa-divisi-suku-marga-spesies
d. marga-divisi-suku-marga-spesies
Untuk 2 soal di bawah
perhatikan bagan! D
B
E
A F
C
G
08.Kelompok yang paling banyak anggotanya adalah....
a. A. b. B c. C d. D
09.Kelompok yang anggotanya mem-punyai paling banyak
persamaan struktur tubuh adalah....
a. A. b. B c. C d. G
10. Berikut ini
adalah nama ilmiah dari beberapa jenis tumbuhan: Gnetum gnemon, Durio zibethinus dan Zea mays. Kata-kata yang
menunjukkan nama marga dari makhluk tersebut adalah....
a. Gnetum,
Durio dan Zea
b. Gnetum,
zibethinus dan mays
c. Gnemon,
zibethinus dan mays
d. Durio,
zibethinus dan mays
11. Nama ilmia dari
tanaman jagung adalah...
a. Zea mays
b. Arachys hipogaea
c.
Oriza sativa
d. Mangifera indica
12. Contoh penulisan nama ilmiah makhluk hidup yang benar menurut tata nama
ganda adalah...
a.
Oriza sativa c. Oriza Sativa
b.
oriza sativa d. oriza Sativa
13. Berikut
ini yang bukan ciri variasi di antara makhluk sejenis adalah....
a.
ukuran tubuh c. cara reproduksi
b.
warna tubuh d. aktivitas hidup
14. Penghasil
gamet dalam siklus hidup tumbuhan lumut berupa....
a.
protonema c. protalium
b.
tumbuhan lumut d. zigot
15. Pembuatan
brem memanfaatkan kemampuan jamur ....
a.
Saccharomyces sp c. Rhizopus
sp
b. Penicillium sp
d. Aspergillus sp
16. Berikut ini
merupakan ciri-ciri tumbuhan paku, kecuali....
a. daun yang masih muda bergelung
b. memiliki akar, batang dan daun sejati
c. memiliki fase hidup negetatif dan
generatif
d. fase generatif menghasilkan biji untuk
berkembang biak
17. Berikut ini
merupakan tumbuhan tak berpembuluh, kecuali....
a. Azolla
Pinnata c. Marchantia sp
b. Lichen d. Aspergillus sp
18. Di bawah ini
yang bukan fungsi daun adalah....
a. tempat
reproduksi generatif
b. tempat
pertukaran zat
c. tempat
melakukan fotosintesis
d. alat
transpirasi (penguapan)
19. Bagian-bagian
yang merupakan penyusun bunga sempurna adalah...
a. tangkai bunga dan perhiasan bunga
b. dasar bunga dan perhiasan bunga
c. dasar bunga dan tangkai bunga
d. alat kelamin jantan dan betina
20. Berikut ini
bukan merupakan tumbuhan berbiji terbuka, kecuali...
a. aren c. melinjo
b. nanas d.
salak
21. Tumbuhan dengan
ciri-ciri berakar tunggang, mempunyai lima daun mahkota bunga, mempunyai 10
benang sari dan bunga berbentuk seperti kupu-kupu adalah....
a. tomat c. terung
b. lombok d. kacang tanah
22. Kelompok hewan
bertulang belakang yang suhu tubuhnya selalu tetap meskipus suhu lingkungannya
berubah-ubah yaitu....
a. ikan, katak pohon, itik dan kadal
b. pinguin, kura-kura, kelinci dan belut
c. itik, pinguin, kelelawar dan paus
d. buaya, ular, itik dan ikan lele
23. Kucing termasuk
hewan berdarah panas, artinya....
a. suhu tubuh mengikuti suhu lingkungannya
b. suhu tubuhnya selalu tetap
c. suhu tubuh lebih tinggi daripada suhu
lingkungannya
d. mampu beradaptasi terhadap suhu lingkungan
yang tinggi
24. Hewan lunak
(mollusca) meliputi berikut ini, kecuali....
a. gurita c. tiram
b. mentimun
laut d. siput laut
25. Salah satu ciri
insekta adalah....
a. kepala dan
dada menjadi satu
b. tubuh
terbagi atas dua bagian
c. memiliki
kaki 4 pasang
d. sistem
pernapasan menggunakan
trakea
Jawablah!
1. Mengapa makhluk
hidup perlu dikasifikasikan?
2. Jelaskan tata
cara penulisan nama ilmiah makhluk hidup
3. Jelaskan
ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka!
4. Jelaskan
ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup!
5. Jelaskan
ciri-ciri tumbuhan monokotil!
6. Jelaskan
ciri-ciri tumbuhan dikotil!
7. Perbedaan yang
ditemukan di antara individu sejenis disebut....
8. Keanekaragaman
hayati dipermukaan bumi terjadi karena 2 hal, yaitu....
9. Kemampuan
organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut.....
10. Susunan
keterangan ciri organisme yang dapat dipergunakan untuk menentukan tingkat kelompok
organisme disebut......
Menu Biologi Kelas 1
1.
Keanekaragaman Hayati
a. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati
b. Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati
c. Sistem Klasifikasi
d. Cara Klasifikasi dan Tata nama
e. Pengelompokkan Mahluk Hidup
f. Klasifikasi Tumbuhan & Hewan
a. Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati
b. Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati
c. Sistem Klasifikasi
d. Cara Klasifikasi dan Tata nama
e. Pengelompokkan Mahluk Hidup
f. Klasifikasi Tumbuhan & Hewan
4.
Invertebrata
a. Protozoa
b. Porifera
c. Coelenterata
d . Platyhelminthes
e. Nemathelminthes
f. Annelida
g. Moluska
h Echinodermata
i. Arthropoda
a. Protozoa
b. Porifera
c. Coelenterata
d . Platyhelminthes
e. Nemathelminthes
f. Annelida
g. Moluska
h Echinodermata
i. Arthropoda
6.
Ekologi
a. Ekologi adalah Ilmu Pengetahuan
b. Prinsip-prinsip Ekologi
c. Interaksi Antarkomponen
d. Perkembangan Ekosistem
a. Ekologi adalah Ilmu Pengetahuan
b. Prinsip-prinsip Ekologi
c. Interaksi Antarkomponen
d. Perkembangan Ekosistem
7. Aksi
Interaksi
a. Rantai Makanan
b. Aliran Energi
c. Siklus Biogeokimia
d. Suksesi
e. Susunan dan Macam Ekosistem
f. Biosfer
a. Rantai Makanan
b. Aliran Energi
c. Siklus Biogeokimia
d. Suksesi
e. Susunan dan Macam Ekosistem
f. Biosfer
8.
Lingkungan
a. Keseimbangan Lingkungan
b. Polusi
c. Perubahan Lingkungan
d. Pengelolaan Lingkungan
a. Keseimbangan Lingkungan
b. Polusi
c. Perubahan Lingkungan
d. Pengelolaan Lingkungan
9. Pelestarian
Sumber Daya Alam Hayati
a. Sumber Daya Alam
b. Nilai Biologi, Ekonomi dan Budaya dari Sumber Daya Alam
a. Sumber Daya Alam
b. Nilai Biologi, Ekonomi dan Budaya dari Sumber Daya Alam
1
Keanekaragaman
hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme
tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel
satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu
sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.
Secara
garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
1.
|
Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. misalnya : - variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau - variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung
Yang
membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L
F = fenotip G = genoti L = lingkungan
Jika G
berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi
perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.
Gbr. Variasi morfologi dalam satu jenis gandum akibat persilangan |
2.
|
Keanekaragaman jenis (spesies)
Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya : - variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili(famili/keluarga Felidae) walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. |
3.
|
Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau. |
Ketiga
macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Ketiganya dipandang sebagai suatu keseluruhan atau totalitas yaitu sebagai
keanekaragaman hayati.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
KONSEP
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Apabila Anda mendengar kata “Keanekaragaman”, dalam
pikiran anda mungkin akan terbayang kumpulan benda yang bermacam-macam, baik
ukuran, warna, bentuk, tekstur dan sebagainya. Bayangan tersebut memang tidak
salah. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam
suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran,
bentuk, tekstur ataupun jumlah.
Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup.
Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup
(organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman hayati disebut juga “Biodiversitas”.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat
adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan
sifat-sifat lainnya.
Sedangkan keanekaragaman dari makhluk hidup dapat
terlihat dengan adanya persamaan ciri antara makhluk hidup. Untuk memahami
konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup pergilah Anda ke halaman
sekolah. Amati lingkungan sekitarnya! Anda akan menjumpai bermacam-macam
tumbuhan dan hewan. Jika Anda perhatikan tumbuhan-tumbuhan itu, maka Anda akan
menemukan tumbuhan-tumbuhan yang berbatang tinggi, misalnya: palem, mangga,
beringin, kelapa. Dan yang berbatang rendah, misalnya: cabe, tomat, melati,
mawar dan lain-lainnya. Ada tumbuhan yang berbatang keras, dan berbatang lunak.
Ada yang berdaun lebar, tetapi ada pula yang berdaun kecil, serta bunga yang
berwarna-warni. Begitu pula Anda akan menemukan tumbuhan-tumbuhan yang memiliki
kesamaan ciri seperti: tulang daun menyirip atau sejajar, sistem perakaran
tunggang atau serabut, berbiji tertutup atau terbuka, mahkota bunga
berkelipatan 3 atau 5 dan lain-lain. Begitu pula pada hewan-hewan yang Anda
temukan, terdapat hewan-hewan yang bertubuh besar seperti kucing, sapi, kerbau,
dan yang bertubuh kecil seperti semut
serta kupu-kupu. Ada hewan berkaki empat, seperti kucing.
Berkaki dua seperti ayam. Berkaki banyak seperti lipan dan luwing. Juga akan
tampak burung yang memiliki bulu dan bersayap.
Di samping itu, Anda juga akan menemukan hewan yang hidupnya
di air seperti: ikan mas, lele, ikan gurame. Dan hewan-hewan yang hidup di
darat seperti kucing, burung dan lain-lain. Ada hewan yang tubuhnya ditutupi
bulu seperti burung, ayam. Ada yang bersisik seperti ikan gurame, ikan mas, dan
ada pula yang berambut seperti kucing, kelinci dan lain-lain.
Dari hasil pengamatan atau observasi di halaman sekolah,
Anda telah menemukan adanya keseragaman dan keberagaman pada makhluk hidup.
Untuk lebih memahami uraian diatas, cobalah Anda kerjakan
kegiatan praktikum berikut:
1. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN
Keanekaragaman hayati tidak saja terjadi antar jenis,
tetapi dalam satu jenis pun terdapat keanekaragaman. Adanya perbedaan warna,
bentuk, dan ukuran dalam satu jenis disebut variasi.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang
tingkatan keanekaragaman hayati, simak uraiannya berikut ini:
1. Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen
Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman hayati tingkat
gen? Untuk menemukan jawaban ini, cobalah amati tanaman bunga mawar. Tanaman
ini memiliki bunga yang berwarna-warni, dapat berwarna merah, putih atau
kuning. Atau pada tanaman mangga, keanekaragaman dapat Anda temukan antara lain
pada bentuk buahnya, rasa, dan warnanya.
Demikian juga pada hewan. Anda dapat membandingkan ayam
kampung, ayam hutan, ayam ras, dan ayam lainnya. Anda akan melihat
keanekaragaman sifat antara lain pada bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan
bentuk pial (jengger).
Gambar 1. Keanekaragaman gen pada ayam
Keanekaragaman warna bunga pada tanaman mawar. Bentuk,
rasa, warna pada buah mangga, serta keanekaragaman sifat, warna bulu dan bentuk
pial pada ayam, ini semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang
disebut dengan gen. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki
perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang
mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang
tua kepada keturunannya.
Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar
penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing
induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu
individu dalam satu spesies.
Apa yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen?
Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu
penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen
yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen
dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu
spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau
secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis mangga.
Perbedaan sifat pada jenis mangga dapat Anda amati pada
tabel berikut:
No.
|
Mangga
|
Bentuk Buah
|
Rasa
|
arima
|
1.
2. 3. |
golek
kuini gedong |
lonjong panjang
bulat telur, besar bulat, kecil |
manis
manis lebih manis |
tidak wangi
wangi tidak wangi |
Pada manusia juga terdapat keanekaragaman gen yang
menunjukkan sifat-sifat berbeda, antara lain ukuran tubuh (besar, kecil,
sedang); warna kulit (hitam, putih, sawo matang, kuning); warna mata (biru,
hitam, coklat), serta bentuk rambut (ikal, lurus, keriting). Cobalah perhatikan
diri Anda sendiri! Ciri atau sifat apa yang Anda miliki? Sesuaikan dengan
uraian di atas?
2. Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis
Dapatkah Anda membedakan antara tumbuhan kelapa aren,
nipah dan pinang? Atau membedakan jenis kacang-kacangan, seperti kacang tanah,
kacang buncis, kacang kapri, dan kacang hijau? Atau Anda dapat membedakan
kelompok hewan antara kucing,harimau, singa dan citah? Jika hal ini dapat Anda
bedakan dengan benar, maka paling tidak sedikitnya anda telah mengetahui
tentang keanekaragaman jenis.
Untuk mengetahui keanekaragaman hayati tingkat jenis pada
tumbuhan atau hewan, anda dapat mengamati, antara lain ciri-ciri fisiknya. Misalnya
bentuk dan ukuran tubuh,warna, kebiasaan hidup dan lain-lain.
Contoh, dalam keluarga kacang-kacangan, antara lain;
kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Di antara jenis
kacang-kacangan tersebut Anda dapat dengan mudah membedakannya, karena antara
mereka ditemukan ciri-ciri yang berbeda antara ciri satu dengan yang lainnya.
Misalnya ukuran tubuh atau batang (ada yang tinggi dan pendek); kebiasaan hidup
(tumbuh tegak, ada yang merambat), bentuk buah dan biji, warna biji, jumlah biji,
serta rasanya yang berbeda.
Gambar 2. Keanekaragaman jenis pada kacang-kacangan
Contoh lain, keanekaragaman pada keluarga kucing. Di
kebun binatang, Anda dapat mengamati hewan harimau, singa, citah dan kucing.
Gambar 2. Keanek ragaman jenis pada hewan (a) harimau, (b)
singan, (c) kucing dan (d) citah.
Walaupun hewan-hewan tersebut termasuk dalam satu
familia/suku Felidae, tetapi diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan sifat
yang mencolok. Misalnya, perbedaan warna bulu, tipe lorengnya, ukuran tubuh,
tingkah laku, serta lingkungan hidupnya.
Cobalah Anda perhatikan perbedaan sifat dari hewan
berikut ini :
No.
|
Ciri-ciri
|
Kucing
|
Harimau
|
Singa
|
Citah
|
1.
2. 3. |
Ukuran tubuh
Warna bulu Tempat hidup |
Kecil
Hitam, putih, kuning Hutan, rumah |
Besar
Hitam, putih, kuning Hutan |
Besar
Hitam, putih, kuning Hutan |
Sedang
Hitam/ putih Pohon |
Demikian pula pada kelompok tumbuhan yang tumbuh di
dataran tinggi dan dataran rendah akan memperlihatkan perbedaan-perbedaan sifat
pada tinggi batang, daun dan bunga. Contohnya kelapa, aren, pinang, dan lontar,
seperti tampak pada tabel pengamatan berikut ini.
No
|
Ciri-ciri
|
Kelapa
|
Aren
|
|
Lontar
|
1.
|
Tinggi Batang
|
>30m
|
25m
|
25
|
15-30m
|
2.
|
Daun
|
-Panjang tangkai
daun 75-150cm
-Helaian daun 5m, ujungruncing dan keras |
-Panjang tangkai daun 150cm
|
Tangkai daun pendek
|
-Panjang tangkai daun 100cm
-Helaian daun bulat, tepi daun bercangap menjari |
3.
|
Bunga
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Tongkol
|
Bulir
|
Gambar 2. Keanekaragaman pada suku Palmae
Dari contoh-contoh di atas, Anda dapat mengetahui ada
perbedaan atau variasi sifat pada kucing, harimau, singa dan citah yang
termasuk dalam familia/suku Felidae. Variasi pada suku Felidae ini menunjukkan keanekaragaman
pada tingkat jenis.
Hal yang sama terdapat juga pada tanaman kelapa, aren,
pinang, dan lontar yang termasuk suku Palmae atau Arecaceae.
Di lingkungan manapun Anda di muka bumi ini, maka Anda
akan menemukan makhluk hidup lain selain Anda. Semua makhluk hidup berinteraksi
atau berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.
Lingkungan hidup meliputi komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai
jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup
bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen
abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua
disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas
(kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.
Baik komponen biotik maupun komponen abiotik sangat
beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem yang merupakan interaksi
antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun bervariasi pula.
Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat
di dalamnya selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup
maupun makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan
timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Apa
yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Perbedaan letak
geografis antara lain merupakan faktor yang menimbulkan berbagai bentuk
ekosistem.
Gambar 2. Keanekaragaman ekosistem (a) padang rumput (b) padang tundra (c) gurun
pasir
Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim.
Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan,
intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang
menempati suatu daerah.
Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini
tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara
lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma
Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan
conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.
Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan
hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan
beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu
daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman
tingkat ekosistem.
Totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem menunjukkan
terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat
lainnya pada tingkat yang berbeda-beda merupakan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman
tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem.
Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah
spesies asli sebagai bahan mentah perakitan varietas-varietas unggul.
Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada
komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem
tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau
kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara
perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem ,
antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan
secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara
perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman
tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan
dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat
ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Tahukah Anda,
bahwa Untuk lebih memahami materi tersebut, silakan Anda simak uraian mengenai keaneragaman hayati yang terdapat di
Indonesia terletak di daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Tingginya keanekaragaman hayati di
Tumbuhan (flora) di Indonesia merupakan bagian dari geografi tumbuhan Indo-Malaya. Flora Indo-Malaya meliputi tumbuhan yang hidup di
Hutan di daerah flora Malesiana memiliki kurang lebih 248.000 species tumbuhan tinggi, didominasi oleh pohon dari familia Dipterocarpaceae, yaitu pohon-pohon yang menghasilkan biji bersayap. Dipterocarpaceae merupakan tumbuhan tertinggi dan membentuk kanopi hutan. Tumbuhan yang termasuk famili Dipterocarpaceae misalnya Keruing ( Dipterocarpus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu garu (Gonystylus bancanus), dan Kayu kapur (Drybalanops aromatica).
Hutan di Indonesia merupakan bioma hutan hujan tropis atau hutan basah, dicirikan dengan kanopi yang rapat dan banyak tumbuhan liana (tumbuhan yang memanjat), seperti rotan. Tumbuhan khas Indonesia seperti durian (Durio zibetinus), Mangga (Mangifera indica), dan Sukun (Artocarpus sp) di Indonesia tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Sulawesi.
Sebagai negara yang memiliki flora Malesiana apakah di Malaysia dan Filipina juga memiliki jenis tumbuhan seperti yang dimiliki oleh Indonesia? Ya, di Malaysia dan Filipina juga terdapat tumbuhan durian, mangga, dan sukun. Di Sumatera,
Selanjutnya, mari kita lihat hewan (fauna) di
1.
|
Banyak species
mamalia yang berukuran besar, misalnya gajah, banteng, harimau, badak.
Mamalia berkantung jumlahnya sedikit, bahkan hampir tidak ada.
|
2.
|
Terdapat
berbagai macam kera, misalnya: bekantan, tarsius, orang utan.
|
3.
|
Terdapat hewan
endemik, seperti: badak bercula satu, binturong (Aretictis binturang), monyet
(Presbytis thomari), tarsius (Tarsius bancanus), kukang (Nyeticebus coucang).
|
4.
|
Burung-burung
memiliki warna bulu yang kurang menarik, tetapi dapat berkicau. Burung-burung
yang endemik, misalnya: jalak bali (Leucopsar nothschili), elang jawa, murai
mengkilat (Myophoneus melurunus), elang putih (Mycrohyerax latifrons).
|
1.
|
Mamalia
berukuran kecil
|
2.
|
Banyak hewan
berkantung
|
3.
|
Tidak terdapat
species kera
|
4.
|
Jenis-jenis
burung memiliki warna yang beragam
|
Sedangkan daerah peralihan meliputi daerah di sekitar garis Wallace yang terbentang dari Sulawesi sampai kepulauan Maluku, jenis hewannya antara lain tarsius (Tarsius bancanus), maleo (Macrocephalon maleo), anoa, dan babi rusa (Babyrousa babyrussa).
TUGAS
Nah, untuk mengetahui kemampuan Anda mempelajari materi
tersebut, silahkan kerjakan tugas praktikum berikut ini:
I. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen
Tujuan
|
:
|
Mengetahui adanya variasi morfologi
pada buah mangga.
|
Alat dan bahan
|
:
|
Berbagai macam buah mangga yang
terdapat di sekitarmu.
|
Cara kerja
|
:
|
|
1.
|
Amatilah ciri-ciri masing-masing buah
mangga. Ciri-ciri yang harus diamati, misalnya warna kulit, bentuk buah,
ukuran buah, warna daging buah dan ukuran biji.
|
2.
|
Tuliskan hasil pengamatan Anda ke
dalam tabel berikut !
|
TABEL HASIL PENGAMATAN
No.
|
Ciri-ciri
|
Mangga
|
||
Harum manis
|
Simanalagi
|
Indramayu
|
||
|
|
|
|
|
Cocokkan jawaban Anda dengan meng-klik kunci jawaban!
Pertanyaan :
1. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada mangga?
2. Jelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?
Pertanyaan :
1. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman pada mangga?
2. Jelaskan pengertian dari gen!
3. Apa kesimpulan hasil kegiatan tersebut?
II. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis (spesies)
Alat dan Bahan:
1.
|
Penggaris
|
2.
|
Timbangan
|
3.
|
|
4.
|
Buku catatan praktikum
|
Langkah Kerja:
1.
|
Buatlah tabel pada buku catatan
praktikum, seperti contoh di bawah.
|
2.
|
Amati secara seksama bentuk biji
kacang satu persatu.
|
3.
|
Amati warna setiap biji kacang.
|
4.
|
Ukurlah dengan penggaris panjang
setiap biji kacang, satu persatu.
|
5.
|
Timbanglah berat setiap biji kacang,
dengan menggunakan alat timbangan
|
6.
|
Isikan data hasil pengamatan ke dalam
tabel.
|
No.
|
Jenis Biji
|
Bentuk
|
Warna
|
Panjang
|
Berat
|
1.
2. 3. 4. 5. |
Kacang Hijau
Kacang Tanah Kacang Kedelai Kacang Panjang Kacang Kapri |
.......
....... ....... ....... ....... |
.......
....... ....... ....... ....... |
.......
....... ....... ....... ....... |
.......
....... ....... ....... ....... |
Pertanyaan:
1.
|
Berdasarkan hasil pengamatan, adakah
keanekaragaman sifat pada biji-biji kacang tersebut?
|
2.
|
Menurut Anda, apakah yang menyebabkan
adanya keanekaragaman jenis?
|
3.
|
Apa yang dimaksud dengan
keanekaragaman tingkat jenis?
|
III. Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Alat dan Bahan:
1.
|
3 macam gambar ekosistem
|
2.
|
Buku catatan praktikum
|
Langkah Kerja:
1.
|
Pelajari gambar-gambar ekosistem
dengan seksama
|
2.
|
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di
buku catatan praktikum Anda
|
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Pertanyaan:
1.
|
Apa nama ekosistem pada gambar 1,
gambar 2, dan gambar 3?
|
2.
|
Tuliskan macam flora atau tumbuhan
yang terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3?
|
3.
|
Tuliskan macam fauna atau hewan yang
terdapat pada ekosistem gambar 1, 2, 3?
|
4.
|
Dari ketiga macam ekosistem, manakah
yang memiliki jumlah dan keanekaragaman makhluk hidup yang paling banyak?
|
5.
|
Apakah yang dimaksud dengan
keanekaragaman ekosistem?
|
Pilihlah satu jawaban yang Anda anggap paling tepat
dengan memberi tanda silang (X) pada huruf di depan jawaban tersebut.
1.
|
Perbedaan yang ditemukan di
antara sesama ayam dalam satu kandang
disebut …….. |
|
|
A.
|
evolusi
|
|
B.
|
adaptasi
|
|
C.
|
Variasi
|
|
D.
|
Keberagaman
|
|
E.
|
adaptasi dan variasi
|
2.
|
Di antara individu sejenis tidak pernah
ditemukan yang sama persis untuk semua sifat. Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan…………
|
|
|
A.
|
lingkungan
|
|
B.
|
Induknya
|
|
C.
|
Jenisnya
|
|
D.
|
lingkungan dan gen
|
|
E.
|
gen dan plasma nutfah
|
3.
|
Keanekaragaman ekosistem ditunjukkan
oleh adanya perbedaan komponen berikut ini, kecuali …………..
|
|
|
A.
|
sumber energi primer
|
|
B.
|
jenis produsennya
|
|
C.
|
produktifitasnya
|
|
D.
|
jenis konsumennya
|
|
E.
|
komponen biotiknya
|
4.
|
Dua makhluk hidup menempati daerah
yang sama dapat disebut spesies
apabila ……. |
|
|
A.
|
habitat dan warna rambutnya
sama
|
|
B.
|
warna dan bentuk rambutnya sama
|
|
C.
|
jenis makanan dan cara makannya
sama
|
|
D.
|
cara reproduksi dan jumlah anaknya
sama
|
|
E.
|
dalam perkawinan menghasilkan turunan
fertil
|
5.
|
Anjing pudel dapat dikawinkan dengan
anjing boner. Anjing-anjing tersebut dapat melahirkan anak-anak yang fertil
karena anjing-anjing tersebut ……
|
|
|
A.
|
satu genus
|
|
B.
|
satu familia
|
|
C.
|
satu species
|
|
D.
|
satu ordo
|
|
E.
|
satu kingdom
|
6.
|
Hutan bakau di
|
|
|
A.
|
genetik
|
|
B.
|
species
|
|
C.
|
ekosistem
|
|
D.
|
populasi
|
|
E.
|
individu
|
7.
|
Keanekaragaman warna bulu, misalnya
pada burung parkit, merupakan hasil segregasi gen secara bebas. Contoh
keanekaragaman bulu pada burung parkit tersebut merupakan adanya
keanekaragaman tingkat ……
|
|
|
A.
|
gen
|
|
B.
|
genus
|
|
C.
|
ekosistem
|
|
D.
|
species
|
|
E.
|
individu
|
8.
|
Makhluk hidup penghuni bumi ini
begitu beraneka ragam. Sumber keane-karagaman makhluk hidup tersebut adalah
…………..
|
|
|
A.
|
sperma
|
|
B.
|
ovum
|
|
C.
|
gen
|
|
D.
|
kromosom
|
|
E.
|
zigot
|
9.
|
Berikut ini yang bukan faktor-faktor
penyebab terjadinya keaneragaman hayati adalah …………
|
|
|
A.
|
variasi genetik
|
|
B.
|
keaneragaman jenis
|
|
C.
|
keanekaragaman genetik
|
|
D.
|
keanekaragaman daur energi
|
|
E.
|
keanekaragaman ekosistem
|
10.
|
Variasi gen dalam tingkat jenis dapat
menyebabkan terbentuknya ………
|
|
|
A.
|
individu
|
|
B.
|
varietas
|
|
C.
|
species
|
|
D.
|
populasi
|
|
E.
|
ekosistem
|
3
Dibedakan
menjadi 3
1
|
Sistem Klasifikasi Alamiah
-
diciptakan oleh Theophrastus (370SM - 285SM),
salah satu
murid Aristoteles - didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi) - tumbuhan dibagi menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba |
2
|
Sistem Klasifikasi Buatan
-
diciptakan oleh Carolus Linnaeus
(1707-1778), ilmuwan swedia
- dikenal sebagai Bapak Klasifikasi - dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah morfologi. - merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruh- nya terhadap manusia - misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran. |
3
|
Sistem Klasifikasi filogenetik
-
diciptakan oleh Charles Darwin 1859,
menerbitkan buku tentang
teori evolusi. - Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat. - didasarkan urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.
Gbr. pohon filogeni dari beruan dan
rakoon
|
>Cara Klasifikasi Dan Tata Nama
Posted on November 24, 2010 by biologypedia
Rate This
>
Pada abad ke 18 (sekitar 250 tahun lalu), Carolus
Linnaeus, ahli Botani warga Swedia, memperkenalkan sistem klasifikasi makhluk
hidup berdasar kepada penampakan fisiknya. Sebelumnya pun sudah ada metoda
klasifikasi namun tidak lengkap dan sebagus yang diusulkan ole Linneaus. Setiap
organisme sejenis masuk dalam kelompok species, species kepada genus, setiap
genus ke family tertentu; yang urutan klasifikasinya dari atas: kingdom,
phylum, class, ordo, family, genus, species. Suatu yang khas terjadi pada masa
itu, biologi pun dicampur adukkan dengan teologi, Linneaus pun pernah
mengatakan “Tuhan menciptakan, Linnaeus mengklasifikasikan”.
Kemudian munculah Darwin dengan teori evolusinya bahwa
kehidupan di bumi ini berhubugan erat dengan pohon evolusi raksasa, dengan
organisme ber-sel satu dibagian akarnya dan species yang survive di masa ini
ada di puncaknya. Antara akar dan puncak pohon terdapat jutaan (kalau tidak
milyaran) cabang yang menunjukkan masa-masa sejarah berkembangnya evolusi
mahluk hidup. Taxonomi dari Linneus ini pun tetap dipakai karena sistem
klasifikasi berdasar kemiripan ini sesuai dengan apa yang jadi fakta evolusi
juga: mahluk hidup yang mirip cenderung ‘berkerabat dekat’.
Namun perkembangan pesat teori evolusi terutama dengan
berbagai penemuan fosil di abad lalu, makin menunjukkan bahwa klasifikasi berdasasar
kemiripan dari Linneus ini tidak cukup bagus lagi. Misalnya Willi Hennig,
entomolog dari Jerman pada 1960-an memperkenalkan cladistik, suatu metoda
penentuan cabang dalam pohon kehidupan. ‘Penyesuaian’ pada metoda taxonomi
Linneus ini mengelompokkan organisme berdasar pada leluhurnya dibanding hanya
berdasar kemiripan. Namun pembaharuan ini pun dianggap makin membuat
kesimpangsiuran oleh saintis yang kemudian memperkenalkan sistem klasifikasi
baru yang bernama Phylocode.
Dengan kata lain, kelompok Phylocode beranggapan lebih
baik mulai dari awal lagi melakukan klasifikasi mahluk hidup yang bukan
berdasar kemiripan seperti yang diusung oleh Linneus hampir 3 abad lalu itu.
Salah satu penggagasnya, Jacques Gauthier, berpendapat bahwa biologi telah banyak
berubah sejak Darwin, namun system klasifikasinya tidak (baca: taxonomi
Linneus).
Tentu saja ini mendapat tentangan yang luar biasa,
karena akan membawa dampak pada perubahan radikal, mulai dari penyesuaian buku
teks, manual, serta perubahan klasifikasi jutaan mahluk hidup yang pernah
dibuat sebelumnya. Seperti biasa kemunculan ide baru dalam sains, selalu ada
pihak yang mempertahankan ide lama walau dirasa itu makin kurang memuaskan. Dan
biasanya ide baru baru tumbuh subur kalau terjadi ‘proses alamiah’, yaitu
melalui pergantian generasi dari para pendukung ide lama. Hal ini berhubung
saintis generasi baru biasanya tidak terikat secara emosional dengan ide lama
dan biasanya relatif terbuka dengan adanya perubahan.
Sebagai ilustrasi digambarkan tiga sistem klasifikasi
mahluk hidup untuk ular boa, buaya amerika dan burung pipit berdasar taxonomy
Linneus dan PhyloCode.
Phylocode mengelompokkan ular boa, buaya amerika dan
burung pipit dalam satu kelompok kekerabatan yang sama (reptilia), karena
berdasar kejadian evolusi mahluk hidup, bahkan kekerabatan burung pipit lebih
dekat ke buaya dibanding ke ular boa, sedangkan Linneus tidak melakukannya
karena memang dari segi penampakkan fisik sangat jauh berbeda. Perlukah siswa
mengetahui debat aktual dalam biologi seperti halnya pada system klasifikasi
makhluk hidup? Relevansi memunculkan masalah ini lebih dari sekedar menunjukkan
perkembangan mutakhir ilmu pengetahuan, juga memperkenalkan pada siswa bahwa
ide-ide dalam sains terus direvisi dengan adanya penemuan baru dan sains pun
melakukannya secara reguler.
TINGKAT
TAKSONOMI
Disebut
juga tingkat pengelompokkan.Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang
paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus, dengan urutan tingkatan
sebagai berikut:
1.
|
Regnum/Kingdom
|
(Dunia/Kerajaan)
|
2.
|
Divisio/Phyllum
|
(Tumbuhan/Hewan)
|
3.
|
Classis
|
(Kelas)
|
4.
|
Ordo
|
(Bangsa)
|
5.
|
Familia
|
(Suku)
|
6.
|
Genus
|
(Marga)
|
7.
|
Species
|
(Jenis)
|
TATA
NAMA
Dalam
pemberian nama mahluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog) dan nama
ilmiah (ex: canine). Nama daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di daerah
itu. Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia
menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Setiap organisme hanya memiliki satu
nama yang sah.
CARA
PEMBERIAN NAMA JENIS
Sistem
tata nama yang digunakan disebut “binomial nomenclatur” yaitu pemberian nama
jenis/spesies dengan menggunakan 2 kata. Misalnya: padi > Oryza sativa.
Cara :
Kata depan : nama marga (genus)
Kata belakang : nama petunjuk spesies (spesies epithet). Sistem binomial nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus Linnaeus.
Kata depan : nama marga (genus)
Kata belakang : nama petunjuk spesies (spesies epithet). Sistem binomial nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus Linnaeus.
CARA
PEMBERIAN NAMA KELAS, BANGSA DAN FAMILI
- Nama
kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas
Equisetinae.
- Nama
ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber + ales, menjadi ordo
Zingiberales.
- Nama
famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna + aceae, menjadi famili
Cannacea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar