NUTRISI DAN MALNUTRISI
A.
Nutrisi
1.
Definisi
Nutrisi
a.
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy
Nuwer Konstantinides).
b.
Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang
dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985).
Dengan
kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya.
2.
Jenis- Jenis Nutrisi
a.
Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen
karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
1)
Karbohidrat sederhana (gula) ;
Bisa berupa monosakarida
(molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga
bisa berupa disakarida (molekul ganda),
contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa
(glukosa + galaktosa).
2)
Karbohidrat kompleks (amilum)
adalah polisakarida
karena disusun banyak molekul
glukosa.
3)
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari
tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak
menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
b.
Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak
dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dengan asam-asam lemak.
Fungsi lemak :
1)
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan memberikan 9 kal/gr
2)
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
3)
Perlindungan.
4)
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari
tubuh.
5)
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung
dan mencegah timbul rasa lapar kembali
segera setelah makan.
6)
Vitamin larut dalam lemak.
c.
Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis
nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino.
Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan
asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus.
Fungsi protein :
1)
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme
yang normal dan proses pengausan yang normal.
2)
Protein menghasilkan jaringan baru.
3)
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru
dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
4)
Protein sebagai sumber energi.
d.
Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses
metabolisme tubuh.
Ada 2 jenis
vitamin :
1)
Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K.
2)
Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam
tubuh jadi harus ada didalam diet setiap
harinya).
e.
Mineral dan Air
Mineral
merupakan unsure esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan sangat penting
dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral merupakan konstituen esensial
pada jaringan lunak, cairan dan rangka. Rangka mengandung sebagian besar
mineral. Tubuh tidak dapat mensintesis sehingga harus disediakan lewat
makanan.
Tiga
fungsi mineral :
1)
Konstituen tulang dan gigi ; contoh : calsium, magnesium, fosfor.
2)
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi
cairan tubuh ; contoh Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
3)
Bahan dasar enzim dan protein.
3.
Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembangan
a.
Makanan Bayi
ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun
hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan
setelah itu ASI diberi bersama- sama makanan mereka. 4-12 bulan mulai
dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan
orang dewasa.
DAFTAR MAKANAN 6-12 BULAN
|
4-7 BULAN
|
6-8 BULAN
|
7-10 BULAN
|
10-12 BULAN
|
Susu
|
ASI atau susu
formula.
|
ASI atau susu formula.
|
ASI atau susu formula.
|
ASI atau susu formula.
|
Sereal dan roti
|
Sereal dicampur dengan susu.
|
Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya.
|
Dilanjutkan dengan sereal lainnya.
|
Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan.
|
Buah dan sayur dijus
|
-
|
Mulai dengan jus 1 mangkok, memenuhi kebutuhan
vitamin C. Lunak.
|
1 mangkok jus, buah lunak dan sayur yang dimasak.
|
Sayur dan buah bisa diberikan 4 kali sehari termasuk
jus.
|
Daging dan sumber protein lain.
|
-
|
-
|
Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi,
telur, ikan, kacang, polong- polongan, keju.
|
Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
|
b.
Toodler dan Preschool
Rata-rata anak-anak toddler atau preschool umumnya
membutuhkan :
1)
Susu ; 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira ½
- ¾ gelas.
2)
Daging ; 2 kali atau lebih dalam 1 hari.
3)
Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian
kira-kira ½-1 potong roti atau ½ - ¾ gelas bubur
4)
Sayur dan buah-buahan ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu
meliputi sekurang-kurangnya 1 kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali
pemberian sayuran hijau/kuning.
c.
Anak Sekolah
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan
penyediaan makanan dasar yang dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi
kebutuhan lebih banyak dari anak preschool. Contoh : Susu satu gelas, daging
6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal ½ - 1 mangkok.
d.
Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan
didalam makanannya membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang
tua dianjurkan memberikan sayur dan buah.
e.
Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan
jumlah kalori yang keluar, khususnya pada wanita hamil dan menyusui. Wanita
hamil dan menyusui membutuhkan :
1)
Protein
2)
Calsium dan fosfor
3)
Magnesium 150 mg/hari
4)
Besi
5)
Iodine 175 mg/hari
6)
Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan
jaringan baru.
f.
Midle Age Adult (Dewasa Tengah)
Intake
kalori perlu dikurangi karena penurunan BMR, pertumbuhan sudah lengkap dan
aktivitas berkurang. Penurunan intake bertujuan mencegah obesitas. Mereka
sebaiknya berhati-hati dalam memilih makanan. Makanan yang dianjurkan makanan
rendah lemak, unggas, ikan, kacang, dan telur hanya boleh 3 kali seminggu.
Sayur, buah, sereal dan roti kasar dapat memenuhi kebutuhan serat dan protein.
g.
Manula
Terjadi perubahan fisiologis seperti : kurangnya gigi,
kurangnya kemampuan merasa dan mencium yang dapat berpengaruh pada kebiasaan
makanan. Perubahan fisiologis lainnya :
1)
Penurunan sekresi empedu dan asam lambung
2)
Penurunan peristaltik
3)
Berkurangnya sirkulasi
4)
Menurunkan toleransi glukosa
5)
Menurunkan massa tulang
6)
BB turun
B.
Malnutrisi
Kekurangan intake dari zat-zat makanan terutama protein
dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta
dapat memperlambat proses penyembuhan.
Tipe-tipe malnutrisi :
1.
Malnutrisi Mikronutrien
Malnutrisi mikronutrien adalah asupan nutrien
seperti vitamin A, zat besi dan yodium yang tidak cukup. Keadaan ini secara
fisik sering tidak terdeteksi tetapi mempengaruhi kesehatan lebih dari 2 milyar
orang di seluruh dunia. Anak-anak serta wanita adalah golongan yang paling
rentan
a.
Defisiensi Vitamin A
Defisiensi vitamin A keadaan kekurangan kadar
vitamin A di dalam tubuh. Penyebab kekurangan vitamin A terutama pada
balita adalah konsumsi makan-makanan yang kurang mengandung cukup vitamin A.
Sumber makanan yang kaya Vitamin A adalah sebagai berikut:
1)
Daun singkong
2)
Bayam
3)
Tomat
4)
Kangkung
5)
Daun pepaya
6)
Daun katuk
|
7)
Pepaya
8)
Wortel
9)
Telur
10)
Ikan
11)
Hati
|
Akibat kekurangan vitamin A
1)
Menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah terserang infeksi (misalnya
sakit batuk, diare, dan campak).
2)
Rabun senja (anak tak dapat melihat
suatu benda, jika ia tiba-tiba berjalan dari tempat yang terang ke tempat yang
gelap). Rabun senja dapat berakhir dengan kebutaan.
3)
Wanita usia subur juga rentan terhadap defisiensi vitamin A
Cara mencegah dan mengatasi kekurangan vitamin A:
1)
Setiap hari anak diberi makanan yang mengandung sumber vitamin A.
2)
Setiap hari anak dianjurkan makan sayuran hijau dan buah-buahan berwarna
3)
Sebaiknya sayuran ditumis atau dimasak dengan santan, sebab vitamin A larut
dalam minyak santan
4)
Kapsul Vitamin A dosis tinggi diberikan pada anak setiap 6 bulan.
Kapsul dapat diperoleh di Posyandu
setiap pada bulan February dan Agustus.
5)
Kapsul vitamin A dosis tinggi diberikan pada ibu yang segera setelah
melahirkan.
b.
Defisiensi besi
Akibat paling sering dari defisiensi besi
adalah anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi (kurang darah karena
kekurangan zat besi) sangat banyak dijumpai pada wanita terutama yang tinggal
di pedesaan, anak-anak, wanita pekerja pabrik.
Akibat anemia defisiensi besi
1)
Meningkatnya risiko kelahiran prematur
2)
Meningkatnya risiko bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
3)
Meningkatnya risiko kematian ibu pada ibu hamil
4)
Berkurang nya kemampuan kerja fisik
5)
Berkurangnya kemampuan belajar anak
Cara mencegah dan mengatasi anemia defisiensi besi:
1)
Memberikan tablet tambah darah pada setiap ibu hamil
2)
Bila pada Posyandu tak tersedia table tambah darah, anjurkan ibu hamil
untuk mengunjungi bidan desa atau puskesmas terdekat
3)
Anjurkan makan sayuran berwarna hijau (bayam, katuk dll).
c.
Defisiensi Yodium
Defisiensi yodium adalah keadaan kurangnya
kadar yodium di dalam tubuh. Keadaan ini sering disebut juga : Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY)
Penyebab GAKY adalah Makanan dan air
yang setiap hari digunakan tidak atau kurang mengandung zat yodium. Kebiasaan
keluarga yang tidak menggunakan garam beryodium dalam makanannya sehari-hari,
khususnya keluarga yang tinggal di daerah gondok endemik.
Akibat GAKY :
1)
Perkembangan kemampuan dan tingkat kecerdasan anak terhambat (IQ nya
rendah)
2)
Gangguan perkembangan fisik, seperti: tinggi badan terhambat, gangguan pada
syaraf gerak sehingga gerakan anak sangat lamban, gangguan pendengaran sehingga
penderitanya tuli.
3)
Anak yang kekurangan zat yodium berat dapat menjadi anak yang kerdil
(kretinisme).
4)
Pada orang dewasa sering terjadi pembesaran kelejar gondok pada leher
5)
Wanita usia subur sering sulit mempunyai anak.
6)
Jika ibu hamil menderita GAKY, kemungkinan dapat mengalami keguguran atau
bayi mati saat dilahirkan
Cara mencegah GAKY
1)
Setiap kali memasak, selalu gunakan garam beryodium di rumah tangga.
2)
Untuk daerah gondok endemik, anak-anak 1-5 tahun diberi kapsul yodium
selama 1 tahun
3)
Bila ada anak dengan gejala pembesaran kelenjar gondok atau kerdil segara
laporkan pada petugas kesehatan di Puskesmas.
2. Kekurangan Gizi
Gizi Buruk (Kekurangan Kalori Protein) adalah Suatu
penyakit kurang gizi disebabkan karena tubuh kurang memperoleh makanan berupa
sumber zat tenaga (energi) dan sumber zat pembangun (protein) dalam waktu yang
lama. Bila ditimbang, titik berat badan anak pada pada KMS terletak di bawah
garis merah atau kurang 60% dari berat anak yang seharusnya.
Dikenal 3 tipe KKP yaitu Marasmus,
Kwashiorkor dan Marasmus Kwashiorkor (gabungan).
1.
Ciri-ciri Kwashiorkor
a.
Berat dan tinggi badan lebih rendah dibandingkan dengan berat badan baku
b.
Mungkin dijumpai bengkak yang menyeluruh sehingga menyamarkan penurunan
berat badan
c.
Jaringan otot mengecil.
d.
Kulit tipis, lembek dan berbercak
merah
e.
Rambut berwarna pirang, kasar dan kaku, serta mudah dicabut
f.
Anak apatis, cengeng dan rewel
2.
Ciri-ciri Marasmus
a.
Kulit terlihat kering, dingin dan mengendur.
b.
Beberapa di antaranya memiliki rambut yang
mudah rontok.
c.
Tulang-tulang terlihat jelas menonjol.
d.
Sering menderita diare atau konstipasi.
e.
Tekanan darah cenderung rendah dibanding anak
normal, dengan kadar hemoglobin yang juga lebih rendah dari semestinya.
f.
anak tampak sangat kurus, tinggal tulang
terbungkus kulit,
g.
wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, perut
cekung, dan kulit keriput
3.
Ciri-ciri Marasmik Kwashiorkor
Yaitu
Gabungan dari tanda-tanda marasmus dan
kwashiorkor
Cara mendeteksi anak dengan gizi buruk:
a.
Cara termudah adalah dengan menimbang berat badan anak
b.
Melihat tanda-tanda khusus yang tampak pada anak yang menderita gizi buruk
c.
Prinsip penanganan anak dengan kurang gizi:
d.
Memberikan makanan yang mengandung banyak protein, tinggi kalori, cukup
cairan, vitamin dan mineral.
e.
Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap.
f.
Makanan diberikan secara bertahap.
g.
Penyakit-penyakit lain yang menyertai harus ditangani.
h.
Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi
terhadap keluarga
3.
Kelebihan Gizi/Obesitas
Obesitas adalah penimbunan lemak yang
berlebihan secara merata pada seluruh jaringan. Sering diartikan sebagai
kelebihan berat badan walaupun tidak selalu bermakna sama. Obesitas
biasanya disebabkan oleh masukan energi yang melebihi kebutuhan tubuh dan
biasanya disertai kurangnya aktivitas jasmani.
Ciri-ciri obesitas:
a.
Lebih berat dan lebih tinggi dari anak seusianya.
b.
Hidung dan mulut relatif kecil dengan dagu yang berbentuk ganda.
c.
Perut cenderung membuncit
d.
Karena malu, sering malas untuk bergaul dan bermain dengan temannya.
e.
Prinsip penanganan biasanya ditujukan:
f.
Mengobati faktor penyebabnya, baik dari segi fisik maupun psikis.
g.
Memberikan motivasi kepada orangtuanya dan anak sendiri tentang perlunya
menguruskan tubuh.
h.
Memberikan diet untuk menguruskan tubuh dengan makanan berkalori rendah
yang seimbang.
i.
Menganjurkan agar berolahraga secara teratur dengan frekuensi, jenis dan
lama latihan yang sesuai
EFEK MALNUTRISI TERHADAP SISTEM TUBUH
No
|
SISTEM
|
EFEK
|
1
|
Neurologis/temperatur regulasi
|
Menurunkan metabolisme dan suhu basal
tubuh.
|
2
|
Status mental
|
Apatis, depresi, mudah terangsang,
penurunan fungsi kognitif, kesulitan pengambilan
keputusan.
|
3
|
Sistem imun Produksi sel darah putih
|
Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.
|
4
|
Muskuloskeletal
|
Penurunan massa otot, terganggunya kordinasi dan
ketangkasan.
|
5
|
Kardiovaskuler
|
Gangguan irama jantung, atropi jantung, pompa jantung
turun.
|
6
|
Respiratori
|
Atropi otot pernafasan, pneumonia
|
|
Gastrointestinal
|
Penurunan massa feces, penurunan enzim
pencernaan, penurunan proses absorbsi, mempersingkat
waktu transit, meningkatkan pertumbuhan bakteri, diare, mengurangi
peristaltik.
|
7
|
Sistem urinaria Atropi ginjal
|
mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
|
8
|
Sistem hati dan empedu
|
Mengurangi penyimpanan glukosa, mengurangi produksi
glukosa dari asam amino, mengurangi sintesa protein.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar