Pages

Rabu, 09 Januari 2013

RESUME SISTEM ENDOKRIN



A.    Definisi Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Kelenjar endokrin berasala dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel epitel yang telah berproliferasi dan akhirnya membentuk sebuah kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin tumbuh dan berkembang ke dadlam pembuluh kapoler dan zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dialirkan ke dalam darah karena tidak mempunyai saluran khusus (tanpa saluran). Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon merupakan zat organik yang mempunyai sifat khusus yang merupakan pengaturan fisiologi terhadap kelangsungan hidup suatu organ atau sistem.
Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
1.      Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang sedang berkembang.
2.      Menstimulasi urutan perkembaangan
3.      Mengkoordinasikan system reproduksi
4.      Memelihara linhkungan internal optimal
5.      Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.

B.     Macam – Macam Kelenjar Yang Terdapat Dalam Sistem Endokrin
Dalam tubuh manusia terdapat berbagai kelenjar sistem endokrin. Kelenjar –kelenjar endokrin tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Kelenjar Hipofise
2.      Kelenjar Tiroid
3.      Kelenjar Paratiroid
4.      Kelenjar Timus
5.      Kelenjar Supraneal
6.      Kelenjar Pienalis
7.      Kelenjar Pankreas
8.      Kelenjar Kelamin

C.    Kelenjar Hipofise
Kelenjar hipofise atau kelenjar pituitari, di kedokteran sering  disebut sebagai kelenjar utama atau master gland. Kelenjar ini,  bersama-sama dengan kelenjar hipotalamus dan kelenjar pineal,  terletak di otak besar. Kelenjar hipofise merupakan sistem kontrol  kapasitas seluruh sistem energi  ksehatan manusia. Di kelenjar ini  pula dikontrol sistem pertahanan tubuh. Oleh karena itu sedikit saja  terjadi gangguan di kelenjar ini, pengaruhnya terhadap fungsi tubuh  menjadi sangat nyata.
Salah satu fungsi pertahanan tubuh kita adalah dengan "menangkap" penyakit ketika masuk melalui jalan nafas. Jioka terdeteksi  keberadaan suatu sumber penyakit masuk ke tubuh kita, dengan segera  di tenggorok ditimbulkan sistem penangkapan virus yang berupa pilek,  dan jika ada suatu penyakit yang sudah terlanjur masuk ke paru-paru, sistem pertahanan kita memaksa kita agar batuk-batuk untuk  mengeluarkan penyakit dari paru-paru. Tapi jika setelan di sistem energi hipofise terlalu besar, kita  menjadi alergi.
Kelenjar ini mempunyai diameter sekitar 1 cm dan menempati suatu cela di dalam tulang sfenoid yang disebut sella tursika. Tulang kecil ini terletak pada dasar tulang tengkorak, di belakang hidung, di atas sinus udara sfenoid. Kelenjar tersebut menggantung dari hipotalamus, suatu massa jaringan saraf yang membentuk lantai ventrikel ke tiga. Pada manusia kelenjar ini mempunyai dua bagian utama yang mempunyai asal dan fungsi yang berbeda.
1.      Hipofisis anterior
Yang mengontrol kelenjar endokrin lain mempunyai asal dari pertumbuhan keluar lapisan faring primitif pada embrio. Berikut adalah hormon – hormon yang dihasilkan oleh hipofise anterior:
a.       Tirotropin (Tyroid Stimulating Hormone)
Adalah glikoprotein yang menyebabkan pelepasan tiroksin dan pembesaran kelenjar tiroid. Dalam keadaan tidak berfungsinya tiroid, kadarnya berkurang ke kadar yang rendah.
b.      Adrenokortikotrofik Hormon (ACTH)
Adalah polipeptida sederhana yang menyebabkan pelepasan kortiko steroid dari korteks kelenjar suprarenal. Pembentuk ACTH yang berlebihan oleh tumor basofil menyebabkan Sindrom Cushing.
c.         Follice stimulating hormone (FSH) dan Liteinising hormon (LH)
Adalah glikoprotein yang bekerja dalam peristiwa untuk memastikan aktifitas siklus ovarium, dan menyebabkan LH untuk menghasilkan hormon-hormon seks. LH juga bereaksi untuk menstimulasi sel-sel interstisial dari testis pria untuk menghasilkan testosteron.
d.      Hormon pertumbuhan (GH)
Adalah protein yang bekerja pada keseluruhan tubuh untuk menstimulasi pertumbuhan. Hormon ini menjamin frekuensi yang tepat dari pembentukan protein. Tumor hipofisis yang menghasilkan GH dapat terjadi. Pada masa kanak-kanak hal ini menyebabkan Gigantisme. Pada orang dewasa hal ini mengarah pada akromegali dengan pertumbuhan rahang, tangan, dan visera yang berlebihan. Kerusakan hipofisis yang terjadi pada masa kanak-kanak menyebabkan dwarfisme.
e.       Prolaktin (P)
Adalah protein yang menstimulasi pertumbuhan dan aktifitas sekretori pada payudara selama kehamilan dan laktasi. Hormon ini bekerja secara bersamaan dengan hormon-hormon seks lainnya.
2.      Hipofisis posterior
Adalah pertumbuhan ke bawah dari otak depan (forebrain). Sel-sel ini disebut pituisit dan bekerja sebagai struktur penunjang bagi ujung-ujung saraf. Sekresi hormon berlangsung hampir normal. Hormon ini disintesis dalam badan sel dan selanjutnya bergabung dengan protein pembawa untuk mencapai kelenjar yang membutuhkan. Kelenjar ini terletak pada nukleus supraoptik dan paraventrikular hipotalamus dan selanjutnya dibawah ke kelenjar hipofise posterior di dalam aksoplasma serat-serat neuron yang berjalan dari hipotalamus. Hormon-hormon kelenjar hipotalamus posterior.
a.       Hormon antidiuretik (ADH) dibentuk di dalam nukleus supraoptik yang mengandung asam amino. Mekanisme kerja ADH adalah meningkatkan permeabilitas duktus dan mereabsorpsi sebagian besar air yang disimpan dalam tubuh, mempermudah difusi bebas air dari tubulus cairan tubuh kemudian diabsorpsi secara osmosis. Bila cairan ekstraselular menjadi terlalu pekat maka cairan ditarik dengan proses osmosis ke luar dari sel osmoreseptor sehingga mengurangi ukuran sel dan menimbulkan sinyal saraf dalam hipotalamus yang menyekresi ADH tambahan. Sebaliknya, bila cairan ekstraselular terlalu encer maka air bergerak melalui osmosis dengan arah berlawanan dan masuk ke dalam sel. Keadaan ini akan menurunkan sinyal saraf untuk menurunkan sekresi ADH. Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi ADH menjadi kuat adalah penurunan volume darah. Keadaaan ini terjadi secara hebat saat volume darah turun 15-25% dengan kecepatan sekresi meningkat 50 kali dari normal.
b.        Oksitosin hormon
Dibentuk dalam nukleus paraventrikel dan merupakan salah satu zat yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus dalam keadaan hamil. Rangsang sangat kuat terutama pada akhir kehamilan. Efek oksitosin selama masa persalinan meningkat pada stadium akhir kehamilan sehingga menimbulkan sinyal saraf melewati hipotalamus. Efek ini akan membantu dalam proses persalinan. Oksitosin juga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan laktasi sehingga menyebabkan timbulnya pengiriman air, susu, dari alveoli ke duktus sehingga dapat dihisap oleh bayi.
  
D.    Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid ialah organ endokrin yang terletak di leher manusia. Fungsinya ialah mengeluarkan hormon tiroid. Antara hormon yang terpenting ialah Thyroxine (T4) dan Triiodothyronine (T3). Hormon-hormon ini mengawal metabolisme Darah ke kelenjar tiroid dibekalkan oleh arteri superior thyroid yang merupakan cabang pertama arteri external carotid(ECA). Arteri ini menembusi pretracheal fascia sebelum sampai ke bahagian superior pole lobe kelenjar tiroid. Saraf laryngeal terletak berhampiran(di belakang) arteri ini, jadi jika dalam pembedahan tiroidektomi, kemungkinan besar saraf ini terpotong jika tidak berhati-hati.
Kelenjar tiroid juga dibekalkan oleh arteri inferior thyroid yang merupakan cabang daripada thyrocervical trunk(cabang daripada arteri subclavian). Dalam 3% populasi manusia, terdapat satu lagi arteri ke kelenjar tiroid, yaitu arteri thyroid ima.ma (pengeluaran tenaga) manusia.
Reaksi yang diperlukan untuk sintesis dan sekresi hormon tiroid adalah sebagai berikut:
1.      Transpor aktif iodida (senyawa yodium) dari plasma ke dalam tiroid dan lumen dari folikel – folikel. Proses ini dibntu oleh thyrotrop stimulating hormone (TSH).
2.      Dalam kelenjar tiroid, iodida dioksidasi sehingga menjadi iodin yang aktif dan dibantu oleh TSH.
3.      Idiotirosin mengalami perubahan kondensasi oksidatif dengan bantuan peroksidase. Reaksi ini terjadi dalam molekul trigobulin dan membentuk iodotironin, di antaranya T4 (tetraiodothironin) dan T3 (triidothironin) yang terikat pada tirosin, dalam kelenjar tiroid didapat dalam bentuk tirosin.
4.      Tahap terakhir adalah pelepasan iodothironin yang bebas ke dalam darah. Setelah trigobulin dipecah, hidrolisis suatu protesi T4 dan T3 bebas dalam kelenjar tiroid dapat lepas dalam darah.
Fungsi hormon tiroid
a.       Mempengaruhi pertumbuhan dan maturasi (pematangan) jaringan tubuh, penggunaan energi total.
b.      Mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan mempengaruhi beberapa reaksi metabolik dalam tubuh.
c.       Menambah sintesis asam ribonukleat (RNA) dan protein suatu aksi yang mendahului meningginya basal metabolisme.
d.      Dalam konsentrasi tinggi, keseimbangan nitrogen negatif dan sintesis protein berkurang.
e.       Menambah produksi panas dan menyimpan energi yang didapatkan pada konsentrasi hormon tiroid yang tinggi.
f.       Absorpsi intestinal dari gluklosa bertambah lancar oleh hormon tiroid yang memungkinkan faktor toleransi glukosa yang abnormal sering ditemukan pada hipertiroidisme.

E.     Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid menempel di bagian posterior dari masing-masing lobus kelenjar tiroid. Berjumlah empat buah terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat didalam leher. Menghasilkan parathormon (PTH) untuk mengatur konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler dengan cara mengatur : absorpsi kalsium dari usus, ekskresi kalsium oleh ginjal, dan pelepasan kalsium dari tulang
Fungsi kelenjar paratiroid
a.       Memelihara konsentrasi ion – kalsium yang tetap dalam plasma dan ddalam batas yang sempit meskipun terdapat variasi – variasi yang luas.
b.      Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfor oleh ginjal yang mempunyai efek terhadap reabsorpsi tubuler dari kalsium dan sekresi fosfor.
c.       Mempercepat absorpsi kalsium di intestinum.
d.      Jika pemasukan kalsium berkurang maka hormon paratiroid menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah.
e.       Dapat menstimulasi dan mentranspor kalsium dan fosfat melalui membran dari mitokondria.

F.     Kelenjar Pienalis
Terletak di dekat otak, tepatnya di atas otak kecil. Berbentuk kecil, merah seperti sebuah cemara. Menghasilkan dua hormon yaitu melatonin (bioritme pengaturan jam tidur dan serotonin (neurotransmiter yang aktif pada saat kita tidur)
Kelenjar ini menghasilkan sekresi interna dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin yang berperan penting dalam mengatur aktivitas seksual dan reproduksi manusia. Glandula pienalis diatur oleh isyarat saraf yang ditimbulkan oleh cahaya yang terlihat oleh mata. Kelenjar ini menyekresi melatonin dan zat lain yang serupa dan melewati aliran darah atau cairan ventrikel III ke glandula hipofise anterior. Kelenjar ini juga menghambat sekresi hormon gonadotropin dan gonad menjadi terhambat lalu berinvolusi (kembali ke ukuran normal).
G.    Kelenjar Timus
Timus terletak dibelakang sternum, didepan paru – paru dan jantung. Timus sangat penting dalam perkembangan sitem limfatik. Timus mempunyai korteks yang terbungkus sempurna dengan limfosit, dan medulla yang terdiri atas massa jarang dari sel-sel epitel. Sel-sel epitel membentuk faktor “faktor humorik timik” yang menstimulasi sel-sel limfosit diseluruh tubuh untuk membelah dan mengembangkan kemampuan mengenali dan menyerang benda asing. Stuktur timus relative besar dan seperti daging pada masa bayi. Dan timus menjadi lebih kecil setelah masa pubertas dan pada kehidupan dewasa.
Banyak respons-respons terhadap benda asing, semata-mata respons terhadap jaringan yang ditransplantasikan ada banyak infeksi yang dimediakan, bukan oleh anti bodi yang larut bersirkulasi tetapi oleh sel-sel. Sel-sel yang terlihat adalah limfosit. Asal perkembangan dari sel-sel ini adalah didalam timus dalam kehidupan embrionik dan awal masa bayi. Dari tempat asalnya ini sel-sel tersebut bermigrasi untu menetap dalam jaringan limfoid diseluruh tubuh.  Pada tahap ini, timus penting untuk pertahanan hidup, kematian karena infeksi terjadi setelah pengangkatan timus. Timus terus berlanjut untuk memberikan sumber minor limfosit dan menghasilkan faktor-faktornya setelah tahp ini, tetapi setelah masa kanak-kanak system limfoid menetap dan pengangkatan timus hanya memberikan dampak kerusakan kecil pada imunitas.
*      Fisiologi kelenjar timus
Kelenjar timus adalah suatu sumber sel yang mempunyai imunologis. Sumber hormon timik mempersiapkan proliferasi dan maturasi sel-sel yang mempunyai kemampuan potensial imonologis dalam banyak jaringan lain. Kemampuan itu mengaktifkan pertubuhan badan sehingga pertumbuhan sangat meningkat pada masa bayi sampai masa remaja dan setelah masa dewasa pertumbuhan akan bekurang sehingga mengurangi aktifitas kelamin.
*      Kelainan pada kelenjar timus
1)      Hiperplasi
Hiperplasi ditandai dengan adanya limfoid, folikel didalam medulla, dalam keadaan normal tidak terdapat folikel limfoid. Hiperflasi merupakan kelainan pada otonium yang reaksinya mempengaruhi neuromuscular grave shingga memudahkan seseorang terserang penyakit dan daya imun berkurang.
2)      Timoma Tumor
Neoplasmanya adalah sel epitel, ada yang jinak dan ada yang ganas yang memiliki sel epithelial neoplastik. Tumor menekan alat sekelilingnya sehingga menimbulakan sesak nafas, batuk, dan nyeri ketika menelan.

H.    Kelenjar Adrenal / Suprarenal / Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks suprarenal) dan bagian tengah (medula suprarenal).
Pada korteks dapat diidentifikasikan 3 zona jaringan terpisah :
a.       Zona Glomerulosa, terbentuk dari sekelompok sel-sel kecil yang mensekresi mineralokortikoid.
b.      Zona fasikulata (masa terbanyak) terbentuk atas sel-sel kolumna yang mensekresi glukokortikoid (dan sebagian hormone seks).
c.       Zona Retikularis, jaringan tak teratur dari sel-sel sisanya yang dapat digunakan dalam keadaan darurat.
Medulla Suprarenal terdiri atas massa kecil sel-sel kromafin dengan sinus-sinus vena diantaranya. Medulla suprarenal berasal dari jaringan saraf premitif, dan secara fungsi berhubungan dengan system saraf  autonom, medulla suprarenal mensekresi adrenalin dan noradrenalin. Medulla suprarenal tidak penting dalam kehidupan.
Salah satu hormon yang dihasilkan yaitu hormon adrenalin yang berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa. Hormon adrenalin bekerja berlawanan dengan hormon insulin. Walaupun bekerja berlawanan tapi tujuannya sama, yaitu untuk mengatur kadar gula dalam darah tetap stabil. Apabila kita terkejut/takut anak ginjal memproduksi hormon adrenalin yang mengakibatkan denyut jantung meningkat.
Hipofungsi kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala timbul kelelahan, berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan meningkatnya pigmen melanin. Sedangkan hiperfungsi adrenal menyebabkan tumor kelenjar adrenal dengan akibat penyakit “Sindrom Cushing” dengan gejala : badan gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti bulan purnama, punuk lembu di punggung dan perutnya menggantung. Selain itu, kulit wajah memerah, hipertensi dan ketahanan terhadap stres menurun.
Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu :
1.      Bagian Korteks
Menghasilkan :
a.       Hormon glukokortikoid (kortikosteroid/kortison)
Fungsinya menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme protein dan lemak, mengurangi kekebalan.
b.      Hormon Mineralokortikoid
Fungsinya meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Ce- dalam tubuh, regulasi air.
2.      Bagian Medula
Menghasilkan :
a.       Hormon Adrenalin
Fungsinya mempercepat kerja jantung, menaikkan tekanan darah, mempercepat perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikkan gula darah, mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.
b.      Hormon Non Adrenalin
Fungsinya menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, biasanya adrenalin dan non adrenalin bekerja antagonis.

I.       Kelenjar Kelamin
1.      Ovarium
Merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormone estrogen dan hormone progesterone. Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel de Graaf dan dirangsang oleh FSH.
a.       Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit menjadi halus. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
b.      Progesteron berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah dibuahi.
2.      Testis
Testis pada mamalia terdiri dari tubulus yang dilapisi oleh sel – sel benih (sel germinal), tubulus ini dikenal dengan tubulus seminiferus. Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan membesarnya suara. Sekresi hormon tersebut dirangsang oleh ICTH yang dihasilkan oleh hipofisis bagian anterior.
Sewaktu pubertas, hipofisis anterior memproduksi gonadotrofin, yaitu hormone FSH dan LH. Sekresi kedua hormone ini dipengaruhi oleh GnRF (Gonadotropin Releasing Factor) yang berasal dari hipotalamus.







a.       Ovarium                                                                         b. Testis

J.      Kelenjar Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti:
1.      Insulin yang dihasilkan sel beta
2.      GHS yang dihasilkan sel epsilon.
3.      GHIH yang dihasilkan sel delta
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Beberapa fungsi dari pankreas adalah :
Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glukagon, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.
Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk merubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.    
Pankreas adalah kelenjar panjang yang agak menyempit. Letaknya di belakang usus duabelas jari dan mengandung sekumpulan sel yang disebut kepulauan Langerhans. Kepulauan Langerhans ini menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang digunakan untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Insulin akan mengubah kelebihan glukosa darah menjadi glikogen untuk kemudian menyimpannya di dalam hati dan otot. Suatu saat ketika tubuh membutuhkan tambahan energi, glikogen yang tersimpan di dalam hati akan diubah oleh glukagon menjadi glukosa yang dapat digunakan sebagai energi tambahan.  
Pankreas juga mengandung sel yang menghasilkan getah pankreas. Getah pankreas adalah getah pencernaan yang mempunyai peran penting dalam mengolah tiga kelompok bahan makanan organik utama, yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Getah pankreas ini terutama terdiri dari air, bikarbonat, dan enzim yang dapat dibedakan atas enzim tripsin, enzim amilase, serta enzim lipase.
Getah pankreas dialirkan ke usus duabelas jari melalui dua saluran di sepanjang pankreas. Pada usus duabelas jari, bikarbonat menetralisir chymus asam. Tripsin bekerja atas protein dalam makanan dan membantu menyempurnakan proses pencernaan makanan di dalam lambung bersama-sama dengan enzim pepsin yang dihasilkan oleh lambung. Amilase berperan dalam melanjutkan proses pemecahan karbohidrat yang telah dimulai oleh enzim ptyalin dalam air ludah. Sementara itu, lipase mempunyai peran yang tak kalah penting dalam proses pemecahan lemak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syukron Katsir Telah berkunjung di My Blog Rizal EnsyaMada_@Rizal_EsnyaMada